Polisi melakukan olah TKP di lokasi korban gantung diri di wilayah Banjar/Desa Bunutin, Bangli, Selasa (12/11). (BP/ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga Banjar/Desa Bunutin, Kintamani, I Wayan Komot (93), ditemukan tewas gantung diri di pohon jeruk. Lansia ini nekat mengakhiri hidupnya diduga lantaran depresi sakitnya tak kunjung sembuh. Menurut keterangan sejumlah saksi, korban menderita sakit katarak dan sulit buang air besar (BAB) selama dua bulan.

Peristiwa gantung diri yang terjadi Selasa (12/11) ini pertama kali diketahui menantu korban I Made Gara (60) dan istri korban Ni Wayan Mukun (85). Sekitar pukul 04.30 Wita, saksi tidak menemukan Wayan Komot di kamarnya. Keduanya kemudian mencari korban di sekitar rumah namun tidak ketemu.

Baca juga:  Bermain saat Banjir, Pelajar Meninggal Terseret Arus

Wayan Komot akhirnya ditemukan di kebun jeruk milik Nang Suci yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban. Korban gantung diri di pohon jeruk dan sudah dalam keadaan meninggal. Saksi selanjutnya minta pertolongan ke tetanggannya dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kintamani.

Menurut Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi, personel Polsek Kintamani turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP sekitar pukul 07.00. Dari hasil pemeriksaan luar jenazah, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kuat dugaan korban tewas karena gantung diri, sebab pada lehernya ditemukan bekas jeratan dan adanya cairan pada kemaluan sebagaimana korban gantung diri.

Baca juga:  Pergub Pelindungan Pura Diapresiasi Bupati Bangli

Mengenai motif korban gantung diri, Sulhadi menduga karena depresi akibat sakitnya tidak kunjung sembuh. “Berdasarkan keterangan saksi, korban sering mengeluh karena di usianya yang sudah tua sakitnya tidak kunjung sembuh. Korban mengalami sakit katarak dan mengalami masalah pada perut sehingga tidak bisa BAB selama dua bulan,” ungkapnya. (Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *