Suasana pelaksanaan Danu Kertih yang digelar krama Banjar Adat Tegallinggah. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga Banjar Adat Tegallinggah, Kelurahan Karangasem, pada Selasa (12/11) melaksanakan upacara Danu Kertih di alur sungai Songan dari Sungai Nyuling. Upacara itu dilaksanakan, sebagai upaya untuk menyucikan areal kawasan sungai yang  dalam 15 tahun terakhir memakan korban sebanyak 10 orang.

Kelian Banjar Adat Tegallinggah, Desa Tegallinggah, Desa Adat Karangasem, I Komang Sudanta, mengatakan, upacara Danu Kertih yang dilaksanakan ini sebagai upaya untuk menyucikan areal kawasan sungai. Pasalnya, banyaknya warga yang menjadi korban di areal Sungai Songan.

Baca juga:  Pohon Tumbang di Jalur Amlapura-Singaraja Picu Kemacetan Hingga 1 Kilometer

“Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, tercatat ada 10 orang warga yang meninggal di sungai ini. Karena kalau dilihat secara historis, Banjar Tegallinggah dulunya merupakan tempat latihan perang zaman kerajaan dulu. Dan para prajurit ini mandi di Tukad Songan ini,” ucapnya.

Sudanta menambahkan, upacara Danu Kertih ini, tidak hanya saja dilaksanakan di sungai Songan, upacara Danu kertih ini juga digelar di seluruh sumber-sumber mata air, baik itu sungai, pancuran, sungai-sungai kecil, termasuk juga sumber mata air di rumah-rumah penduduk.

Baca juga:  Pertajam Pengelolaan Desa Wisata, MTP Poltekpar Bali Gelar Pelatihan di Bedulu

“Di samping menyucikan sumber mata air tawar, upacara danu kertih dapat menjaga lingkungan sungai dan tidak ada lagi korban jiwa. Kita sangat berharap setelah upacara ini tidak ada lagi warga yang menjadi korban jiwa. Dan juga sumber air di Banjar Adat Tegallinggah kembali suci,” paparnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *