DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali sedang menyiapkan perda terkait wajib belajar 12 tahun. Sembari menyusun regulasi, arah menuju pemenuhan wajib belajar 12 tahun juga dilakukan secara bertahap. Untuk itu, dibutuhkan penambahan SMA dan SMK negeri yang baru, di samping penambahan ruang kelas baru di sekolah-sekolah yang masih memungkinkan, baik negeri maupun swasta.
“Tahun 2020 akan dibangun dua SMA negeri di Kota Denpasar, yaitu SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 10,” ungkap Gubernur Bali Wayan Koster dalam Rapat Paripurna DPRD Bali belum lama ini.
Dalam tahap berikutnya, lanjut Koster, bakal dibangun pula SMK yang baru, SMA Negeri 2 di Kecamatan Sukawati (Gianyar), SMA Negeri 1 di Kecamatan Abang (Karangasem) dan melanjutkan pembangunan SMK di Kecamatan Kubu (Karangasem). “Kemudian menambah ruang baru di beberapa sekolah, terutama di Denpasar karena daya tampungnya paling kurang,” tambahnya.
Menurut Koster, upaya ini sekaligus untuk mengatasi permasalahan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). PPDB diharapkan tidak lagi menimbulkan kisruh. Di sisi lain, pihaknya juga sedang merancang kebijakan baru dengan membuat peraturan gubernur terkait PPDB. Pasalnya, kebijakan zonasi 90 persen terlalu tinggi dan dinilai sebagai suatu sistem yang salah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa menyatakan, saat ini masih dilakukan perencanaan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan dua SMA baru di Denpasar. Pihaknya belum menentukan detail lokasi karena masih melihat aset Pemprov Bali yang bisa dipakai. Namun, SMA Negeri 9 rencananya dibangun di Denpasar Selatan dan SMA Negeri 10 di Denpasar Timur.
Dikatakannya, saat ini memang sudah ada SMA negeri dan swasta di dua kecamatan tersebut. Akan tetapi keberadaan sekolah itu belum mampu menampung semua lulusan SMP. Oleh karenanya, perlu dibangun sekolah negeri baru di sana selain bersinergi dengan sekolah swasta. Sinergi yang dimaksud, pemerintah dapat membantu sekolah swasta untuk membangun ruang kelas baru.
Untuk SMK, lanjut Boy, sejak tahun lalu sebetulnya sudah dilakukan pembangunan di Kecamatan Kubu. Proses pembangunan saat ini masih berlanjut dan ditarget rampung tahun depan sekaligus menerima siswa baru. (Rindra Devita/balipost)