Pemeriksaan kendaraan di pintu ke luar Pelabuhan Gilimanuk. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – DPRD Jembrana mengusulkan adanya retribusi bagi kendaraan yang masuk ke Bali. Hal ini dirasa perlu untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan memaksimalkan sumber-sumber potensi.

Pungutan retribusi untuk setiap kendaraan masuk Bali melalui Gilimanuk menjadi salah satu potensi PAD. Sama halnya yang saat ini sudah diterapkan bagi setiap kendaraan ke luar Bali melalui Parkir Manuver di Gilimanuk.

Usulan ini mencuat saat rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jembrana dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (PAD) Jembrana belum lama ini. Sejumlah anggota Banggar DPRD mendoromg agar pendapatan bisa naik. Melihat kondisi PAD di Jembrana yang saat ini cenderung kecil.

Baca juga:  Gubernur Koster Adakan Pertemuan Bilateral Dengan Pemerintah Korea

Selain memaksimalkan potensi padi yang sudah diterapkan saat ini, diharapkan pemerintah daerah juga melakukan terobosan. Ketua Komisi I DPRD Jembrana, Ida Bagus Susrama mengatakan selain memaksimalkan pungutan dari sektor PAD, juga perlu dilakukan terobosan baru. Salah satu contoh potensi kendaraan yang masuk Bali di Gilimanuk setiap hari.

Saat ini Daerah menerapkan retribusi parkir untuk kendaraan ke luar Bali, dan setiap tahun bisa mendapatkan Rp 2 sampai Rp 2,5 miliar. Bila hal ini juga diterapkan untuk di pintu masuk ke Bali, akan ada tambahan retribusi. “Ini pernah diterapkan untuk kendaraan yang masuk ke Bali,” ujar Susrama yang juga anggota Banggar DPRD. Usul juga didukung Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi. Bahkan saat dibentuk panitia khusus pada 2016 lalu, hal ini juga sempat mengemuka. Bahkan pernah dilakukan survei,” sebutnya.

Baca juga:  Usai Tahun Baru, 44 Ribuan Orang Tinggalkan Bali

Menurutnya, saat itu juga telah dirancang khusus untuk retribusi ini diterapkan setelah pemeriksaan KTP. Sepanjang disediakan fasilitas parkir ataupun lainnya, ia menilai bisa saja diterapkan sama seperti di pintu ke luar Bali, Parkir Manuver.

Karena itu, Banggar berharap agar hal ini bisa dikaji lebih dalam oleh eksekutif. Di samping juga, peluang-peluang atau potensi PAD lainnya.

Sekda Jembrana I Made Sudiada, mengatakan menampung usulan tersebut, dan sejatinya TAPD sependapat. Tujuannya untuk mendongkrak PAD Jembrana. Terkait dengan potensi yang sudah digarap saat ini, jajarannya juga terus berupaya menghindari kebocoran degan memanfaatkan teknologi. “Terkait retribusi masuk ini, kita akan kaji dulu,” ucapnya (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Cuma Punya Modal Rp 3 Juta? IRT Cocok Coba Bisnis Ini
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *