DENPASAR, BALIPOST.com – Saat ini gencar digelar beragam kompetisi untuk memicu lahirnya startup dari generasi muda. Salah satunya, upaya yang dilakukan Pegadaian.
Menurut Pemimpin Wilayah PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar Nuril Islamiah, pihaknya ingin melahirkan startup yang andal lewat kompetisi. Pegadaian, sebutnya, memiliki ajang Pegadaian Startup Competition.
Melalu kompetisi ini, lanjutnya, Pegadaian tidak hanya ingin memberikan kredit sesuai dengan program dan bisnisnya, namun menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Sebab, tidak hanya menjaring startup namun mereka juga akan dididik dan dibina.
Pelatihannya berupa strategi marketing, penguatan bisnis, manajemen keuangan, dan lainnya.
Terkait hal ini, Perwakilan Indonesia Council for Small Business (ICSB) sekaligus Inkubator Bisnis Unud, Sutrisna Dewi mengatakan, kompetisi merupakan upaya dalam pengembangan kewirausahaan. “Kalau dulu mungkin pebisnis melahirkan pebisnis, tapi ternyata tidak bisa,” ujarnya.
Dalam pengembangan bisnis, perlu sinergi yang disebut Triple Helix. Yakni ada bisnisnya, ada intelektualnya, ada governmentnya. Selain itu juga diperlukan dukungan dari keluarga. “Karena sasaran kami anak muda, kami menggunakan keluarga. Anak muda sudah termotivasi untuk berwirausaha tapi tidak disupport oleh keluarga, itu repot juga,” jelasnya.
Selain keluarga, menurutnya komunitas juga sangat penting karena start up terkadang mengalami kondisi up and down. Ketika down, startup tersebut memerlukan komunitas untuk berbagi pengalaman.
Ditambahkan, Sekjen Indonesia Marketing Association (IMA), Wayan Winawan,kompetisi wirausaha diharapkan juga menjadi ajang membesarkan usaha. Tidak hanya memulai namun juga membesarkan.
Menurutnya dalam bisnis, marketing saja tidak cukup, namun perlu strategi untuk menjadi turunan–turunan financial. “Jadi kreatif saja tidak cukup, tidak proaktif, itu tidak akan jalan. Marketing dan entrepreneurship itu harus menjadi hal yang saling terkait,” tegasnya. (Citta Maya/balipost)