SINGARAJA, BALIPOST.com – Menyusul gempabumi yang melanda Buleleng Kamis (14/11), warga di beberapa desa memilih mengungsi ke tempat lebih aman. Hal ini tidak lepas dari kekhawatiran terjadinya gempa susulan.
Apalagi, dalam peristiwa sebelumnya warga sempat dibuat panik karena ada informasi kalau gempa berpotensi tsunami. Data dihimpun di lapangan, salah satu lokasi pengungsi ada di halaman Masjid Jami Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt.
Di tempat ini, 30 kepala keluarga (KK) mengungsi. Anak-anak dan dewasa mengungsi dengan perlengkapan seadanya. Mereka, bertahan di lokasi pengungsian dengan beralas karpet.
Selain itu, warga di Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak juga dilaporkan mengungsi. Ada 20 KK warga menempati menempati areal gudang milik warga setempat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, IB Suadnyana mengatakan, warga yang memilih mengungsi khawatir terjadi gempa susulan. “Baru ada dua lokasi warga mengungsi pasca gempa. Warga masih khawatir kalau terjadi gempa susulan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG memantau kondisi warga di Kecamatan Seririt. Wakil Bupati mengajak warga tetap waspada karena bencana gempa tidak bisa diprediksi kapan datangnya.
Selain itu, dia mengajak warga tidak termakan oleh berita-berita hoax yang menyebabkan kepanikan. Sebaliknya, warga diminta untuk berpatokan pada informasi terkait gempa yang bersumber dari Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG). (Mudiarta/balipost)