SINGARAJA, BALIPOST.com – Pendataan kerusakan rumah penduduk dan fasilitas umum (fasum) pascagempa 5,0 skala richter (SR) yang melanda pada Kamis (14/11) telah dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Hasil sementara menunjukan kerusakan terjadi di tiga kecamatan yaitu, Seririt, Gerokgak, dan Sukasada.

Dari ketiga wilayah terdampak gempa, kerugian material mencapai lebih dari Rp 1.6 miliar. Untuk membantu perbaikan rumah warga dan fasilitas umum (fasum), BPBD mengajukan proposal kepada Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bali dan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga:  Tiga Hari Tak Terlihat, Lansia Ditemukan Membusuk

Data di Posko Siaga Bencana BPBD Buleleng, Minggu (17/11), dari tiga wilayah itu, kerusakan terparah dialami di Kecamatan Seririt. Di kecamatan ini total kerugian yang tercatat mencapai Rp 1,3 miliar lebih. Dampak gempa juga menimbulkan kerusakan di Kecamatan Gerokgak dengan kerugian materialnya mencapai Rp 222,5 juta lebih.

Sementara itu, di Kecamatan Sukasada ada satu rumah warga yaitu di Desa Kayu Putih Melaka yang rusak karena gempa. Setelah dihitung, nilai kerugian material mencapai Rp 25 juta.

Baca juga:  Seorang Guru Besar Undiksha Terkonfirmasi COVID-19 Meninggal

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng IB Suadnyana mengatakan, pendataan desa yang terdampak gempa selain dilakukan oleh personel posko siaga bencana, juga laporan dari aparat pemerintahan desa dan kelurahan. Data yang sudah dikumpulkan itu masih bersifat sementara dan masih bisa bertambah. “Sedang divalidasi dan data sementara kerugiannya cukup besar dan kami masih menunggu kemungkinan ada tambahan,” jelasnya.

Setelah data kerusakan ini dinyatakan final, mantan Camat Buleleng ini menyebut, BPBD akan melakukan upaya perbaikan terhadap rumah dan fasum. Hanya saja, karena kerugian materialnya besar, tidak memungkinkan ditanggung oleh kabupaten secara penuh. “Kami pilah rusak ringan ditangani dari APBD melalui instansi terkait. Kerusakan sedang kita mintakan bantuan ke Provinsi Bali dan termasuk rusak berat kita ajukan ke BNPB,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Hadapi Disrupsi Digital, Jokowi Minta Media Arus Utama Makin Inovatif
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *