GIANYAR, BALIPOST.com – Suasana duka menghiasi kediaman Bripda Gede Yudha Pratama di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati pada Selasa (19/11). Bripda Gede merupakan polisi yang gugur akibat ditabrak mobil, saat bertugas menghalau trek-trekan pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.
Upacara pemakaman untuk korban akan berlangsung di Setra Lembeng, Desa Ketewel pada Kamis (21/11). Wayan Suweca paman korban menuturkan, beberapa saat setelah kejadian tabrakan, pihak keluarga langsung dihubungi oleh kepolisian terkait kondisi Bripda Gede.
Selanjutnya pihak keluarga diajak ke RS Balimed. “Kami dicari ke sini. Karena HP dia (korban, red) terkunci. Makanya kami dicari, diajak ke rumah sakit,” jelasnya.
Dikatakan pascakecelakaan Selasa dinihari, kondisi korban sudah kritis. Korban sempat mendapat pertolongan pihak rumah sakit, namun nyawanya tetap tidak tertolong. “Akhirnya, tadi pagi dinyatakan meninggal,” jelasnya.
Pihak keluarga pun sontak syok atas musibah ini. Bahkan ibu kandung korban sampai pingsan, sementara keluarga yang lain masih mencoba tabah. “Perasaan keluarga sedih. Ibunya sempat pingsan. Bapaknya sedikit tabah. Tapi itu sudah takdir,” terangnya.
Suweca mengaku belum tahu persis kronologis kejadian yang menimpa korban. Namun dari keterangan teman-teman korban yang disampaikan ke keluarga, saat kejadian korban dan personil polisi sedang patroli. “Dia lagi rembug sama masyarakat. Dia patroli, mau nyetop orang trek-trekan. Motor lari ke kanan. Gede ditabrak mobil. Itu cerita temannya,” ujarnya.
Sementara itu, Wayan Sumerta, ayah korban mengaku tidak kuat menceritakan kronologis tabrakan yang menimpa putranya. Ditegaskan kasus ini sepenuhnya diserahkan ke aparat hukum. “Itu ranah hukum. Kalau penabrak belum ada datang, mungkin nanti. Saya tidak tahu. Hukum tetaplah jalan, kami serahkan ke bapak-bapak,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)