TABANAN, BALIPOST.com – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmen untuk menjadi penggerak ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia. Yang terbaru, melalui program CSR BRI Peduli, Bank BRI menggelar pelatihan kepada 10.000 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary Bank BRI Hari Purnomo menjelaskan, program pelatihan ini diselenggarakan di 100 lokasi dengan masing-masing 100 peserta. “Khusus untuk Kantor Wilayah BRI cabang Tabanan, pelatihan dilakukan di gedung kesenian I Ketut Maria dengan total 100 peserta,” imbuhnya.
Pelatihan ini diselenggarakan Bank BRI untuk meningkatkan kapabilitas UMKM untuk go modern, go digital, go online dan go global. Dalam program tersebut, UMKM akan mendapatkan pelatihan terkait administrasi dan manajemen keuangan, pelatihan terkait e-commerce, akses informasi terhadap permodalan, hingga info pasar. “Program ini diikuti oleh pelaku UMKM, termasuk para UMKM cluster unggulan daerah, selain itu acara ini juga diikuti oleh BUMDes,” imbuh Hari.
Pelatihan 10.000 UMKM ini merupakan salah satu program CSR BRI yang digelar dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun BRI ke-124 Tahun yang jatuh pada 16 Desember 2019. Program CSR lain yang digelar Bank BRI diantaranya pembangunan / perbaikan 200 rumah tidak layak huni, program padat karya 50 lokasi serta konservasi kawasan sungai di 19 wilayah. “Melalui berbagai program CSR yang digelar dalam rangka HUT ke-124, Bank BRI menunjukkan komitmen menjalankan peran sebagai agent of development sehingga kehadirannya semakin memberikan kontribusi yang lebih besar pada ekonomi kerakyatan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup,” pungkas Hari.
Sementara itu untuk pelatihan di Kabupaten Tabanan yang digelar di Gedung kesenian I Ketut Maria, Pemimpin kantor Cabang BRI Tabanan, Anditya Mahendra Krishna menyampaikan acara ini merupakan salah satu bentuk CSR dalam rangka menyambut HUT BRI ke-124. Para pelaku usaha khususnya di Tabanan selama ini untuk pemasaran produk masih terbatas wilayah. “Kami undang media penjualan online agar pelaku usaha ini ke depan bisa melakukan pemasaran sampai di seluruh Indonesia, dan nantinya untuk pelaksanaannya kita akan melakukan pendampingan,” ucapnya.
Lanjut kata Anditya, tujuan riil pelatihan ini lebih meningkatkan omzet, karena selama ini pemasarannya masih tradisional dan terbatas online. “Kegiatan ini juga bentuk tanggung jawab BRI dalam fungsi pembinaan pada para pelaku UMKM dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai rekan bisnis BRI. Serta menambah pengetahuan mereka tentang kegiatan usaha dan enterpreneurship bagi para peserta,” terangnya.
Sementara itu Bupati Tabanan yang diwakili Staf Ahli bidang Ekonomi Pembangunan, I Ketut Subrata Suyasa, SE mengatakan jumlah pelaku usaha di Tabanan sebanyak 41.459 orang didominasi usaha mikro yang bergerak pada sektor pertanian, non pertanian, perdagangan dan jasa. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi pelaku usaha maupun meningkatkan skala usaha dari UMKM yang dilaksanakan oleh OPD terkait. Mulai dari pelatihan, manajemen usaha, bimbingan teknis produksi dan fasilitasi kelembagaan usaha bagi para UMKM.(Adv/balipost)