Bupati Mahayastra menyaksikan penandatanganan data kemiskinan di Kabupaten Gianyar. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pemda Gianyar telah melakukan pendataan langsung warga miskin di kawasan seni ini. Hasil pendataan oleh OPD dan BUMD itu tercatat ada 7.554 KK miskin di Kabupaten Gianyar.

Selanjutnya seluruh program pengentasan kemiskinan akan fokus menyasar ribuan warga tersebut. Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengakui 7.554 KK yang terdata oleh jajaranya itu, jauh berbeda dibandingkan Basis Data Terpadu (BDT) Kabupaten Gianyar Tahun 2019 yang dikeluarkan pemerintah Pusat yakni sebanyak 33.000 KK atau 126.000 jiwa. “Data 7.554 kk warga miskin ini sudah valid dan riil,” tegasnya usai acara di Gedung Plut Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Rabu (20/11).

Baca juga:  RPH Temesi Segera Dihibahkan ke Pemkab Gianyar

Berdasarkan data dari total 7.554 KK miskin se Gianyar terdiri dari Kecamatan Sukawati sebanyak 1.446 KK, Kecamatan Blahbatuh sebanyak 724 KK, Gianyar sebanyak 1.670 KK, Tampaksiring 929 KK, Ubud 903 KK, Tegallalang 1.272, dan Payangan sebanyak 610 KK. Orang nomor satu di Kabupaten Gianyar itu mengatakan usai pendataan ini, selanjutnya seluruh program pengentasan kemiskinan ke depannya akan mengacu pada data terbaru. “Data ini sangat penting, saya kerahkan seluruh OPD dan staf. Saya kasi waktu 2 minggu agar selesai kunjungi semua sesuai data verifikasi,” jelasnya.

Baca juga:  Sebanyak 25 Pengelola Salon Desa Ikuti Uji Kompetensi

Bupati Mahayastra mengaku terus memantau lewat medsos, grup-grup WA terkait. Hingga akhirnya data riil berhasil didapatkan. Dari data ini, akan dialokasikan anggran melalui APBD. Selanjutnya program pengentasan kemiskinan dilakukan dalam empat aksi mulai dari pendataan, bedah dan rehab rumah, jambanisasi dan bantuan permodalan.

Bupati Mahayastra juga menyerahkan total Rp 3,5 Milyar dana BKK (bantuan keuangan khusus) pada 14 desa yang berprestasi dalam menurunkan angkan kemiskinan. Masing-masing kecipratan Rp 250 juta. “Nanti ung berupa BKK ini, akan ada juknisnya akan dipakai apa. Yang jelas untuk menopang memerangi kemiskinan itu sendiri. Boleh sesuai 4 aksi, boleh sesuai program di desa,” pintanya.

Baca juga:  PBB Apresiasi Kepemimpinan Indonesia di World Water Forum 2024

Memerangi kemiskinan itu diantaranya pelatihan keahlian, ketrampilan wirausaha, pendampingan kelompok usaha dan keahlian kerja, membangun prasarana produksi dan komoditas unggulan desa, pengembangan sentra produksi dan pemasaran, serta pengembangan bursa kerja. Kepada para Perbekel, Mahayastra menggenjot agar tahun 2020 mendatang, kembali terjadi penurunan angka kemiskinan. “Tiap tahun minimal bisa turun 1.000, sehingga selama 5 tahun kedepan angka kemiskinan bisa nol. Kalau bisa habis, kayaknya saya Bupati Indonesia pertama yang bisa nolkan angka kemiskinan di Gianyar,” tandasnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *