DENPASAR, BALIPOST.com – Pra-PON motocross berlangsung di Serang, Banten, September lalu. Dua kroser Bali sukses merebut medali emas dan perak. Emas dihasilkan IGN Diva Ismayana dan Gede Saka di kelas beregu 250 cc. Diva Ismayana juga mendapat perak pada kelas yang sama di nomor perorangan.
Kabid Roda Dua Pengprov IMI Bali Cok Vicky menyatakan bangga anak asuhnya menyumbang medali di Pra-PON dan lolos ke PON 2020 di Papua. PON 2020 hanya mempertandingkan motocross, sedangkan road race tidak dilombakan.
”Kami mematok target dua pembalap Bali bisa merebut dua emas dari nomor perorangan dan beregu di PON. Apalagi PON 2020 hanya mempertandingkan kelas 250 cc perorangan dan beregu,” ujarnya, Kamis (21/11).
Sementara itu, Diva Ismayana bertolak ke Filipina guna mengikuti FIM Asia Supercross Championship pada 23-24 November. Ajang ini sebagai arena uji coba baginya. Atlet PON harus rutin berlatih fisik, menggenjot stamina, menyetting motor dan menambah jam terbang.
Pada bagian lain, Ketua Harian IMI Bali Tony Susiartono mengatakan, pihaknya tidak bisa menjadi tuan rumah Kejurnas Region III (Bali, NTB, NTT) karena tidak mempunyai sirkuit permanen. Sebab, peraturan sekarang melarang adanya penutupan jalan untuk menggelar kejuaraan road race. ”Bali hanya bisa menggelar kejuaraan road race lokal untuk pembinaan di Negara, seperti dekat kantor bupati dan GOR, sehingga tidak menutup jalan umum,” jelasnya.
Sirkuit permanen untuk mengadakan road race Kejurnas Region III hanya ada di Selaparang, Lombok, NTB. Sementara Bali hanya bisa menggelar Kejurnas Motocross dan Grasstrack di Sirkuit Tengkudak (Tabanan), Perancak, Tegal Badeng (Jembrana), Wahana (Denpasar) dan Jatimas (Buleleng). (Daniel Fajry/balipost)