Sejumlah nelayan di Pantai Yeh Gangga, Tabanan, usai melaut merapikan perahu dan membawa hasil tangkapan pulang. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Hampir dua bulan lamanya nelayan di Pantai Yeh Gangga, Kecamatan Tabanan, tidak bisa melaut lantaran gelombang tinggi. Namun, belakangan ini cuaca dan gelombang di laut berangsur normal yang membuat mereka kembali bersemangat melakukan aktivitas melaut.

“Sudah sekitar dua minggu ini mulai melaut, sebelumnya dua bulan tidak melaut karena gelombang tinggi. Apalagi saat ini tengah musim panen lobster, membuat nelayan kian semangat,” ujar Ajik Suastini, salah satu nelayan di Pantai Yeh Gangga, Kamis (21/11). Nelayan di Pantai Yeh Gangga sekitar 80 orang.

Baca juga:  Waspadai, Potensi Gelombang hingga 2,5 Meter di Selat Bali-Lombok

Seperti diketahui, gelombang tinggi yang cukup lama belum lama ini membuat nelayan Tabanan sementara berhenti melaut. Ada memang yang nekat melaut, namun tidak sampai terlalu jauh ke dalam.

Sebelumnya, Nyoman Naja (47), nelayan asal Banjar Yeh Gangga, mengaku mengisi kegiatannya dengan membuat bubu dan menggarap sawah ketika tidak melaut. “Cuma sedikit punya lahan, itu saya garap biar ada saja kegiatan,” jelasnya.

Baca juga:  Disidak, Empat Usaha di Tabanan Kedapatan Gunakan Elpiji Melon

Ketua HNSI Tabanan I Ketut Arsana Yasa membenarkan sebagian nelayan sudah mulai kembali melaut. Ia tetap menekankan kewaspadaan, karena gelombang tinggi tidak bisa diprediksi. Ini memang situasi alam laut selatan.

Terkait lobster, pria yang kini menjadi anggota DPRD Tabanan membenarkan bulan ini masuk musim panen. Menurutnya, ombak pada bulan Mei sampai November bagus, lobsternya ada, harga eksportnya juga baik mencapai Rp 350-Rp 400 ribu per kilogram di nelayan. (Dewi Puspawati/balipost)

Baca juga:  Koperasi Bodong Beroperasi, Ratusan Milyar Dana Nasabah Terancam Raib
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *