SINGARAJA, BALIPOST.com – Selain rumah dan fasilitas umum (fasum), gempa pada 14 November 2019 menimbulkan kerusakan gedung sekolah. Dari data yang dikumpulkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) ada lima gedung sekolah mengalami kerusakan ringan.

Untuk menangani kerusakan itu, Disdikpora menginstruksikan sekolah memperbaiki kerusakan itu memakai dana BOS. Sekretaris Disdikpora Made Astika, Jumat (22/11) mengatakan, pascagempa pihaknya telah melakukan penelusuran ke beberapa lokasi yang terdampak. Hasilnya, empat SMP gedungnya mengalami kerusakan skala ringan. Sekolah itu masing-masing SMPN 2 Gerokgak, SMPN 1 Busungbiu, SMPN 2 Seririt, dan SMPN 4 Gerokgak.

Baca juga:  PUPR Bali Normalisasi Saluran Irigasi Pemicu Banjir di Baktiseraga

Selain itu, satu gedung Taman Kanan Kanan (TK) Negeri di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt juga mengalami kerusakan. “Skala kerusakannya ringan dan beruntung saat gempa sore hingga malam hari, jadi sekolah tutup. Tidak ada siswa yang menjadi korban, dan pascagempa siswa di sekolah itu tetap beraktivitas seperti biasa,” jelasnya.

Dari data kerusakan itu, Astika menyebut, Disdikpora sudah melakukan kajian teknis untuk menentukan upaya perbaikan. Dari kajian itu diputuskan pihak sekolah memperbaiki kerusakan yang terjadi memakai dana BOS.

Baca juga:  Telat Tender, Rp 7 Miliar DAK Sekolah Menguap

Astika mengatakan, untuk mengedukasi siswa dan warga sekolah lain terhadap bencana gempabumi, pihaknya bersama instansi teknis melakukan sosialisasi dan simulai terkait teknik penyelamatan diri. Cara ini diakuinya efektif, karena warga sekolah dapat mengerti tindakan yang harus dilakukan ketika mengalami bencana alam. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *