BANGLI, BALIPOST.com – Rencana kelanjutan perbaikan saluran drainase di wilayah Kota Bangli tak jelas. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPerkim) Kabupaten Bangli belum bisa memastikan apakah perbaikan saluran drainase yang membutuhkan dana Rp 5 miliar bisa dilanjutkan tahun depan.
Mengingat kondisi keuangan daerah yang terbatas, pencegahan banjir di musim hujan rencananya hanya akan dilakukan dengan upaya pembersihan saluran. Sekretaris Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli Made Soma mengaku belum bisa memastikan soal rencana kelanjutan perbaikan saluran drainase di wilayah Kota. Sebab pagu anggaran yang sementara ini diberikan untuk Dinas PUPRPerkim pada 2020, hanya Rp 57 miliar.
Itu sudah termasuk dana DAK. Sementara untuk biaya kelanjutan perbaikan drainase dibutuhkan anggaran sekitar Rp 5 miliar.
Soma mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu kepastian apakah nantinya akan ada tambahan pagu atau tidak. Kalau ada tambahan pagu, revitalisasi drainase bisa dikerjakan pada tahun 2020. “Kalau ada tambahan dana kami akan lanjutkan perbaikan saluran drainasenya. Kalau tidak, untuk mengantisipasi banjir di wilayah kota kami akan upayakan pembersihan saluran dari sumbatan sampah,” terangnya.
Untuk upaya pembersihan itu, pihaknya mengaku akan menugaskan mandor dan tenaga kebersihan. Biaya pembersihan diambil dari anggaran rutin.
Soma menyebut, untuk tahun 2020, Dinas PUPRPerkim Bangli mendapat anggaran rutin Rp 300 juta. Selama ini pos anggaran dipakai untuk membiayai penambalan jalan berlubang, pembersihan bahu jalan dan perbaikan saluran yang kena bencana. “Jadi nanti anggaran rutin itu juga kami manfaatkan untuk upah tenaga pembersih saluran drainase,” jelasnya.
Dikatakannya, selama ini upaya pembersihan saluran drainase dari sumbatan sampah sudah dilakukan. Seperti di utara patung Adipura. Menurutnya, dengan pembersihan saluran drainase, masalah banjir bisa diantisipasi. “Kami sudah lakukan itu kemarin. Sehingga waktu hujan kemarin kan tidak begitu banjir. Yang rawan memicu banjir di sebelah utara patung Catur Muka, dan di depan kantor BKPAD ke selatan, itu yang perlu dipantau,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)