DENPASAR, BALIPOST.com – Data Dinas Pendidikan Provinsi Bali, saat ini tercatat ada 5811 guru PNS dan 2005 guru non PNS di SMA/SMK dan SLB negeri. Guru non PNS terdiri dari 1089 guru kontrak dan 916 guru OJTM (Orang Jam Tatap Muka).
Guru kontrak selama ini digaji sesuai dengan UMP. Sedangkan guru OJTM dibayar Rp 50 ribu per jam tatap muka. “Per Januari 2019, guru OJTM akan dibayar Rp 100 ribu per jam tatap muka,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa dikonfirmasi, Senin (25/11).
Kenaikan gaji guru OJTM, lanjut Boy, merupakan bentuk komitmen Gubernur yang konsen di bidang pendidikan. Anggarannya sudah dialokasikan dalam APBD serta telah dibuatkan Peraturan Gubernur.
Untuk guru kontrak dikatakan masih digaji sesuai UMP. Namun, pihaknya memastikan tahun depan tidak ada lagi keterlambatan penerimaan gaji guru kontrak seperti tahun-tahun sebelumnya. “Mengevaluasi dari yang terdahulu, sudah diantisipasi sekarang. Walaupun belum mulai tahun 2020, kita sudah mengajukan SK gubernur di 2019 akhir ini terkait pencairan gaji guru kontrak supaya tidak telat lagi,” paparnya.
Di sisi lain, Boy berharap guru-guru di Bali supaya lebih inovatif dan kreatif untuk menghasilkan SDM Bali yang unggul. Sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam peringatan Hari Guru, guru bahkan ditantang untuk melakukan perubahan. Termasuk salah satunya memperbanyak ruang diskusi dengan para siswa.
“Artinya dengan ada unsur komunikasi dengan anak bagaimana dia bisa berfikir kritis, berani, jangan hanya guru di depan kelas, tapi beri kesempatan siswa mengungkapkan apa yang menjadi pemikirannya. Ini harus dilatih terus,” jelas Mantan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali ini.
Diwawancara terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiartha mengapresiasi kenaikan gaji guru OJTM yang direncanakan mulai tahun depan. Apalagi sebelumnya, Pemprov Bali khususnya gubernur juga sudah memberikan perhatian dengan meningkatkan tunjangan kepala sekolah.
Saat kesejahteraan guru meningkat, paling tidak mereka akan fokus berkonsentrasi untuk memberikan pengajaran terbaik bagi siswa. Di samping akan berlomba-lomba untuk mengasah dirinya. “Guru harus lebih meningkatkan kualitasnya untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada anak-anak didiknya, sehingga kualitas SDM Bali meningkat,” ujar Politisi PDIP asal Denpasar ini.
Dengan demikian, lanjut Budiartha, akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Ini sesuai dengan visi dan misi Presiden RI Joko Widodo terkait revolusi mental. Selain meningkatkan kesejahteraan guru-guru OJTM, ketua komisi yang salah satunya membidangi pendidikan ini juga berharap Dinas Pendidikan lebih memperhatikan guru-guru di SLB.
Sebab, mereka mendapat bidang khusus mengajar anak-anak disabilitas. “Mengajar anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkan fokus perhatian yang cukup tinggi dari guru. Sehingga guru-guru SLB juga perlu mendapat perhatian untuk ditingkatkan kesejahteraannya,” pungkasnya. (Rindra Devita/balipost)