GIANYAR, BALIPOST.com – Aksi gantung diri dilakukan oleh seorang perajin sanggah di Kecamatan Payangan, Kamis (28/11). I Ketut Didig menggantung dirinya di gudang pembuatan sanggah. Di kamar kakek 67 tahun ini juga ditemukan bercak darah dan botol minyak angin yang pecah.
Informasi yang didapat di lapangan, awalnya anak korban I Wayan Suparta membawa makanan ke tempat ayahnya bekerja pada Kamis pagi sekitar pukul 06.30 Wita. Ia mencari sang ayah di sebuah kamar di gudang tersebut, namun tidak ditemukan. Korban kemudian dicarinya ke kamar belakang. Pintu kamar dalam keadaan terbuka, namun tidak ada siapa pun. Suparta lalu kembali ke rumahnya.
Berselang 30 menit atau sekitar pukul 07.00, menantu korban, Ni Wayan Sudiasih, datang ke gudang tempat korban bekerja. Kala itu kamar korban dalam keadaan terbuka. Ia beberapa kali memanggil mertuanya, namun tidak ada yang menyahut. Selanjutnya ia mencari di gudang pembuatan sanggah. Saat itulah ia melihat korban dalam posisi tergantung di lambang kayu.
Sudiasih lantas berteriak minta tolong. Selanjutnya pihak keluarga bersama warga setempat secara perlahan menurunkan jenazah korban dan langsung membawanya ke rumah duka.
Kapolsek Payangan AKP I Gede Sudyatmaja saat dimintai konfirmasinya, membenarkan kasus gantung diri tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar mayat terdapat bekas jeratan tali di leher dan dua buah luka akibat benda tajam di dahi. Ukuran luka di dahi masing-masing 2,5 cm x 1,5 cm.
“Kesimpulan dokter, di tubuh korban terdapat tanda-tanda bunuh diri. Berdasarkan pengamatan di TKP, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan. Tindak lanjutannya, keluarga korban menolak dilakukan autopsi mayat dan menerima peristiwa tersebut sebagai sebuah musibah,” jelasnya. (Manik Astajaya/balipost)