MANGUPURA, BALIPOST.com – Permasalahan sampah di Kuta Selatan (Kutsel) yang sampai saat ini masih menjadi kendala, perlu terobosan penanganan. Dalam penanganan jangka pendek, Camat Kuta Selatan, I Made Widiana mulai mengampanyekan pengelolaan sampah dari rumah tangga.
Untuk pengelolaan sampah, warga diharapkan mulai memilah sampah organik dengan menggunakan alat komposter atau sebuah metode pengolahan sampah organik menjadi kompos. Menurut Widiana, gagasan untuk penerapan komposter ini berkaca dari pengalamam salah seorang masyarakat Kutsel yang sudah menerapkan dan hasilnya sangat bagus.
Ini kata dia, tentu menjadi solusi di tengah sulitnya membuang sampah, karena permasalahan masalah TPA. “Solusi ini sangat sederhana, mulai dari pemilahan di rumahtangga. Yang sampah organik masuk ke dalam komposter, sedangkan untuk non organik, yang mempunyai nilai ekonomis bisa dijual,” katanya saat memberikan keterangan dihadapan Kepala Lingkungan se Kuta Selatan, Kamis (28/11).
Menurutnya, sampah organik ini perlu dikelola. Salah satu komposter tingkat rumah tangga ini, kata dia, akan dikampanyekan untuk warga di Kuta Selatan.
Bahkan, pihaknya akan menggandeng tim PKK untuk ikut mengkampanyekan. Kedepan, penerapan komposter ini rencananya akan diusulkan pada musrenbang tahun depan. “Kami mohon sekarang, untuk mempercepat, bagaimana kita bisa berswadaya memecahkan dan menyelesaikan permasalahan bersama. Karena setiap hari kita tidak berhenti untuk memproduksi sampah,” pungkasnya.
Alat ini kata dia sangat sederhana sekali. Untuk itu, peran Bumda dan Bumdes diharapkan bisa memfasilitasi contoh yang sederhana ini agar bisa diterapkan di masing-masing rumah tangga. Untuk diketahui, alat komposter ini, hanya bisa digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos atau pupuk. Baik itu kompos cair maupun kompos dari ampas sampah organik. (Yudi Karnaedi/balipost)