DENPASAR, BALIPOST.com – I Wayan Sudadi Antara (38), pria asal Banjar Begawan, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar merupakan anak yang besar di panti asuhan. Meski demikian, Wayan Sudadi mampu berkarya hingga memiliki usaha adventure, Surya Bintang Adventure, dan memperkejakan tenaga kerja lokal.
Ditemui Sabtu (30/11) saat gathering media Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Wayan menuturkan perjalanan hidupnya hingga memiliki usaha yang digandrungi wisatawan mancanegara itu. Masa sekolah dari SD hingga SMA ditempuh di Widyapura. Selepas dari SMA, ia bekerja sebagai pembantu dan tukang cuci piring di hotel.
Setelah dirasa memiliki cukup biaya, Wayan melanjutkan kuliah di Akpar Triatma Jaya, Dalung. “Saya memulai usaha ini dari nol. Saya anak panti asuhan, tidak punya orangtua. Saya besar di asrama,” tutur Wayan.
Tamat dari perguruan tinggi pariwisata, Wayan memutuskan pergi merantau ke luar negeri. Ia pergi ke Singapura, Australia, dan Amerika untuk bekerja.
Posisinya sebagai head waiter. Di Singapura dan Australia, pria yang akrab disapa Wayan Bler ini bekerja di darat. Sedangkan di Amerika ia bekerja di kapal pesiar.
Selama 18 tahun merantau di Amerika, Wayan memutuskan kembali ke Bali. Keinginan membuka lapangan kerja untuk orang Bali memotivasinya untuk membuka usaha sejak dua tahun lalu.
Usaha pertama yang ia lakoni adalah wisata swing dan AC. Dari wisata swing, ia melebarkan sayap dengan menawarkan wisata ATV, cycling, rafting, trakking. “Baru dua tahun lalu saya kembali dan langsung membuka usaha ini. Saya ingin membuka lapangan kerja untuk orang Bali, karena dulu saya sulit mencari pekerjaan,” ungkapnya.
Mengetahui adanya komunitas Volkswagen (VW), ia kemudian mengajak bergabung untuk menawarkan wisata one day trip dan short trip. Selain VW, juga ada fasilitas mobil land rover untuk berkeliling menikmati alam. Variasi produk dilakukan untuk memperkuat bisnisnya. Semua berbasis wisata alam, karena wisatawan dapat menikmati alam dengan fasilitas yang ditawarkan.
Per hari tamunya bisa mencapai 500 pengunjung. Terdiri dari wisata swing sebaganyak 300 – 400 orang, rafting 200 – 250 pax per hari.
Wisata swing lebih banyak diminati wisatawan Cina sedangkan wisatawan Eropa lebih menyukai rafting. Tidak hanya tamu mancanegara, tamu domestik juga cukup banyak. Untuk wisata ATV, harga yang dipublish yaitu Rp 1,2 juta hingga Rp 1,6 juta, rafting USD 45-65, dan swing USD 35.
Meski kunjungan bulan ini turun namun diakui bulan lalu cukup tinggi. Apalagi bulan Desember nanti sudah cukup banyak bookingan yang masuk. Keinginannya membuka lapangan kerja pun tercapai. Dengan jumlah kunjungan tersebut, Wayan mampu mempekerjakan lebih dari 120 orang. (Citta Maya/balipost)