Alat berat parkir di eks galian C Gunaksa. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Petugas Sat Pol PP Pemkab Klungkung memenuhi janjinya turun langsung ke lokasi eks galian C wilayah Desa Tangkas, Kecamatan Dawan, Senin (2/12). Petugas penasaran dengan laporan masyarakat yang terhadap keberadaan beberapa alat berat di lokasi.

Setelah mengetahui pemiliknya, petugas Sat Pol PP memastikan bahwa alat berat itu, hanya parkir, karena mengalami kerusakan setelah digunakan untuk bekerja di sekitar Dermaga Gunaksa. Kasat Pol PP Pemkab Klungkung Putu Suarta, mengatakan jajaran menemukan pekerja dari pemilik alat berat tersebut, Nut Wahyudi asal Surabaya.

Baca juga:  Dishub Karangasem Naikkan Tarif Retribusi Parkir

Ia menyampaikan bahwa alat berat ini milik bosnya, Jepri asal Bandung. Setelah diklarifikasi petugas Sat Pol PP, Nur Wahyudi mengaku alat berat itu hanya parkir di sana, karena mengalami kerusakan dan harus dilakukan proses perbaikan sebelum meninggalkan lokasi proyek.

Namun, alasan tersebut mencurigakan. Karena di sekitar Dermaga Gunaksa ini sudah tidak ada lagi proyek pemerintah tahun ini.

Sehingga, penemuan sejumlah alat berat ini menimbulkan persepsi lain. Namun, Suarta menegaskan bahwa alat berat ini sudah bekerja sebelumnya, saat masih ada proyek di sana.

Baca juga:  Alat Berat Dikerahkan, Cari Warga Hilang Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Karena mengalami kerusakan, alat berat ini tidak bisa meninggalkan lokasi, untuk menuju gudang alat beratnya. “Saat kami ke sana, dua alat berat sudah selesai diperbaiki. Sisanya akan diperbaiki hari ini sampai selesai,” kata Suarta.

Meski demikian, pihaknya mengaku akan tetap meminta klarifikasi dari pemiliknya. Alat berat ini harus segera meninggalkan lokasi eks galian C, agar tidak menimbulkan persepsi lain, di tengah upaya Pemkab Klungkung dalam menjaga kawasan eks galian C dari aktivitas penambang liar.

Baca juga:  Jadikan Pilkada Sebagai Momentum Pulihkan Kepercayaan

Sebab, meski pintu masuk sudah ditutup portal, para penambang liar ini masih saja mencari “jalur tikus” agar truk bisa masuk dan mencuri pasir dari kawasan ini. “Tentu akan terus kami pantau. Agar, tak ada lagi aktivitas penambang liar,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *