Proyek di GOR Kebo Iwa yang anggarannya dibiayai BPJS Ketenagakerjaan. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Proyek pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di areal GOR Kebo Iwa nampak terbengkalai. Padahal sesuai agenda kontrak kerja, proyek di bawah BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 6 miliar lebih itu sudah rampung pada Juli 2019.

Pantauan Bali Post, Senin (2/12), tidak ada yang mencolok dari proyek BPJS ketenagakerjaan di areal GOR itu. Sebab hanya dilakukan pemasangan paving.

Namun karena cukup lama pengerjaan tidak dilanjutkan, areal itu kini nampak terbengkalai. Bahkan sejumlah ruas penuh dengan semak belukar.

Kondisi paling parah terlihat di sisi barat, tepat di belakang papan nama BPJS Ketenagakerjaan yang berukuran besar. Juga nampak berdiri tiang besi. Sementara sisi utara kawasan itu justru nampak gersang, karena minim pohon perindang.

Baca juga:  Tingkatkan Kualitas dan Profesionalitas Naker, Uji Kompetensi Perlu Dilakukan

Sejumlah tangga yang menjadi akses masuk menuju areal ini juga masih terhalang kayu, yang ditutup dengan spanduk rancangan proyek. Kondisi ini mendapat banyak keluhan masyarakat sekitar, sebab kawasan itu sebelumnya kerap menjadi tempat jogging dan aktivitas olah raga lainnya.

Namun, semenjak pengerjaan proyek ini, warga setempat tidak bisa menggunakan areal tersebut untuk olah raga. Berdasarkan papan pengumuman proyek, tercantum kegiatan pembangunan ruang terbuka hijau Bali Gianyar, dengan lokasi GOR Kebo Iwa. Nilainya Rp 6.110.000.000. Pengerjaan mulai 9 Januari 2019.

Baca juga:  Kejari Gianyar Musnahkan Narkoba, Sajam hingga Senpi

Bila dihitung waktu pengerjaan 180 hari kerja seperti yang tercantum, seharusnya proyek yang dikerjakan PT Ratna Karya Gumilang ini sudah rampung Juli 2019. Namun hingga kini nampak mangkrak dan terbengkalai.

Diketahui proyek ini merupakan CSR dari BPJS Ketenagakerjaan. Peletakan batu pertama untuk proyek tersebut dilakukan oleh Pemda Gianyar dengan pihak BPJS ketenagakerjaan pada pertengahan Desember 2018.

Sementara Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya dikonfirmasi Senin, mengatakan masih ada revisi dari pengerjaan proyek itu. Dikatakan ada sejumlah pergeseran dari rencana awal. “Dia (BPJS ketenagakerjaan, red) ada revisi, ada pergeseran. Kalau sudah jadi baru dia serahkan, kemarin ada koreksi, masalah tumbuh-tumbuhan,” ujarnya.

Baca juga:  Ubud Dipadati Wisatawan saat Libur Lebaran, Okupansi Homestay Stagnan

Sekda Gianyar menegaskan bila proyek tersebut belum sesuai harapan pemerintah, Pemkab Gianyar tidak akan menerima. “Belum sesuai dengan harapan kami, tidak akan kami terima,” katanya.

Diungkapkan pula anggaran Rp 6,1 miliar lebih untuk pengerjaan proyek tersebut, seluruhnya merupakan CSR dari BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga sepeser pun tidak ada membebani APBD Gianyar. “Intinya kita belum terima, karena masih ada koreksi, dan itu memang belum selesai,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *