JAKARTA, BALIPOST.com – Ledakan yang terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Selasa (3/12) pagi diduga bersumber dari granat yang memiliki daya ledak rendah. Dari informasi yang berhasil dihimpun, ledakan terjadi sekitar pukul 07.05 WIB di dalam areal Taman Monas.
Karena ledakan ini, dua orang mengalami luka, yakni Serma Fajar Arisworo dan Praka Gunawan Yusuf. Keduanya kini mendapat penanganan di UGD RSPAD Gatot Subroto.
Menurut salah satu saksi, Aso Sumantri, dirinya saat itu sedang melakukan pembesihan di areal taman. Ia mendengar suara ledakan yang cukup keras di TKP. Pada saat terjadinya ledakan, sejumlah anggota TNI sedang melakukan olah raga.
Granat, menurut sumber yang enggan disebut namanya, ditemukan oleh 2 orang anggota Garnisun, Satker Pemakaman. yaitu Serma Fajar dan Praka Gunawan. Saat itu keduanya sedang melaksanakan olah raga bersama dengan jalan santai personil Garnisun.
Keduanya menemukan bungkusan plastik yang didalamnya ada 1 buah granat. Saat diambil, granat itu meledak. Serma Fajar mengalami luka di pergelangan, tangan kiri putus. Sementara itu, ada 2 jari tangan kanan putus dan dari dada sampai ke leher mengalami luka bakar. Paha dan kakinya juga luka kena percikan.
Korban, Praka Gunawan Yusuf mengalami luka ringan sekitar tangan dan kaki kena percikan.
Terkait hal ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono diagendakan menggelar konferensi pers terkait ledakan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. “Teman-teman nanti kumpul di tenda pospam atau tenda putih Pangdam dan Kapolda akan rilis,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, dikutip dari Antaranews.com. (Nikson/balipost)