MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang didampingi Wabup Ketut Suiasa dan Kabag Humas Made Suardita menyampaikan Jumpa Pers (Jumpers) Akhir sebagai ajang untuk merefleksi diri. Yang bagus dilanjutkan, yang jelek ditinggalkan dan yang belum akan disempurnakan.
Dikatakan pemimpin yang baik adalah pendengar yang baik, segala masukan merupakan suatu hal yang positif dalam melakukan pembenahan dan pihaknya menegaskan menjawab kritikan dengan bekerja sehingga pembangunan Badung ke depan harus jadi role model di tingkat Nasional. Penegasan tersebut disampaikan Bupati Giri Prasta saat Jumpa Pers Akhir Tahun di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati, Kawasan Puspem Badung, Rabu (4/12).
Lebih lanjut Giri Prasta menyatakan, kebijakannya dipastikan berpihak kepada ekonomi, kemiskinan, tenaga kerja, budaya, lingkungan dan penegakan hukum. Walau program ini dipastikan sudah jalan, pihaknya tetap meminta dukungan atau sinergi dengan semua pihak termasuk media mengingat peran media sangat penting dan strategis dalam mensosialisasikan serta menginformasikan segala program pembangunan di Kabupaten Badung sehingga diketahui masyarakat luas.
Berkaitan dengan program Badung Angelus Bhuana, yang bermakna Badung Berbagi dari Badung untuk Bali dipastikan terus berlanjut mengingat hal ini sesuai dengan program Nawacita Presiden Jokowi yakni membangun dari pinggiran karena program ini dilaksanakan sesuai dengan prioritas dan urgensinya. “Program ini sudah berjalan mulai Kabupaten Buleleng yakni Sidatapa dan beberapa desa pinggiran lainnya, Karangasem mulai Desa Munti Gunung dan Klungkung dimulai dari beberapa desa di Nusa Penida,” katanya.
Bupati Giri Prasta juga menegaskan, anggaran merupakan kata kunci untuk bisa melaksanakan program pembangunan. Karena itu, dia mengaku akan memaksimalkan pendapatan dari sektor pariwisata seperti pajak hotel dan restoran (PHR). “Kami akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola aplikasi mengenai transaksi di sektor pariwisata. Dengan aplikasi ini, dipastikan semua transaksi akan terpantau. Dengan begitu, potensi lost pajak bisa ditekan seminimal mungkin. Sehingga pendapatan daerah jadi meningkat dan program pembangunan termasuk Badung Angelus Bhuana bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Ia menambahkan dengan APBD Badung tahun 2020 yang dirancang Rp 6,3 triliun merupakan potensi riil pendapatan Badung yang akan dikelola dengan baik sehingga semua program bisa berjalan dengan bagus. Bupati juga memastikan sandang, pangan dan papan yang merupakan kebutuhan primer masyarakat terpenuhi.
Di bidang kesehatan, Badung menerapkan dengan konsep Tri Kona, mulai dari lahir, hidup dan mati ditanggung. Lahir melalui program AKU SAPA (Administrasi Kependudukan Satu Paket), gratis dan langsung memperoleh akte. Hidup juga ditanggung melalui program jaminan kesehatan Krama Badung Sehat, selanjutnya mati pun memperoleh santunan Rp 10 juta termasuk penerbitan akte kematian dan perubahan KK. “Satu lagi penunggu pasien memperoleh santunan Rp 200.000 per hari bagi pasien di kelas III,” katanya.
Selanjutnya untuk jaminan sosial dan ketenagakerjaan salah satunya dilakukan dengan memberikan santunan bagi lansia umur 72 tahun ke atas. Santunan ini merupakan insentif senilai Rp 1 juta per bulan. “Semua ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat Badung dan anggaran untuk kebutuhan dasar sudah terkunci,” katanya. (Adv/balipost)