GIANYAR, BALIPOSRT.com – Truk Fuso bernomor polisi DK 9453 JE terguling di jembatan yang menjadi jalur perbatasan antara Desa Singpadu dan Desa Batuan, Kamis (5/12). Truk pengangkut air mineral tersebut tidak kuat menanjak menuju Desa Batuan, hingga akhirnya mundur dan terguling.
Ditemui di lokasi kejadian, sopir truk, Rustam, mengaku baru dua hari mengendari Fuso tersebut. Sebelumnya ia mengendarai truk lain dengan wilayah pengiriman seputaran Denpasar.
Rustam berangkat dari Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Saat memasuki wilayah Gianyar, ia mengambil jalur pintas dengan melewati jembatan tersebut. “Saya lihat di plang ke Gianyar, makanya saya lewat jalan ini. Saat turun menuju jembatan, perasaan saya tidak enak. Sempat ngerem di jembatan dan mengoper ke gigi 1,” ujarnya.
Menurut pria asal Lombok itu, saat melewati jembatan, truk yang dikendarainya mulai tidak kuat melintasi tanjakan. Ia pun mengerem dan berhenti di tengah jalan. Beberapa kendaraan di belakangnya ikut berhenti. Ia sempat meminta bantuan kepada pengendara yang lewat agar mencari batu besar untuk mengganjal ban truk.
“Kebetulan juga ada polisi lalu lintas lewat ikut bantu, tetapi tidak kuat juga ganjalannya. Jadi, saya putuskan banting stir ke kanan mencari pohon bambu di pinggir jalan. Kalau tidak, mungkin nabrak besi pembatas jembatan dan pengendara motor yang ada di belakang,” jelas Rustam.
Sopir truk tidak mengalami luka akibat kejadian ini, namun Fuso bocor pada pengisian bahan bakar. Solar dari tangki bahan bakar itu berceceran di jalan, tepat di atas jembatan. Plang perbatasan Desa Batuan-Singapadu juga rusak dihantam pantat truk.
Kanit Patroli Polres Gianyar Ipda I Nyoman Sadia seizin Kasatlantas Polres Gianyar menyatakan, hasil pemeriksaan sementara diketahui kecelakaan ini disebabkan supir truk yang kurang memperhatikan rambu yang ada sebelum masuk jalur tersebut. “Ini jalur alternatif, sudah diisi truk dilarang lewat tetapi dia tidak perhatikan,” ungkapnya.
Arus lalu lintas di jalur tersebut sempat terganggu selama beberapa jam. Untuk itu, anggotanya melakukan pengalihan arus mencari jalan alternatif. “Anggota kami sudah mengatur di perempatan Banjar Negara dan di pertigaan Celuk selatan. Semua kendaraan yang hendak ke sini dialihkan menuju jalur utama sambil menunggu mobil derek,” sebut Ipda Sadia. (Manik Astajaya/balipost)