DENPASAR, BALIPOST.com – Produk UMKM Bali saat ini mulai diminati negara luar, salah satunya Polandia. Untuk itu Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali bersama Komite Pengusaha UMKM Indonesia Bersatu (Kopitu) memfasilitasi pertemuan buyer dari Polandia dengan pelaku UMKM lewat pameran yang digelar Jumat (6/12).
Jika produk UMKM Bali dinilai layak, nantinya akan dipromosikan dalam sebuah pameran di Polandia. Kabid Pemberdayaan UKM, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, AA Raka Sunetri, SE.MSi., mengatakan ada 20 UMKM yang dipertemukan dengan buyer dari Polandia lewat pameran tersebut.
Adapun pemilihan 20 UMKM ini dilihat dari produknya yang sudah memiliki standar dan layak untuk ekspor. Dalam mendorong UMKM Bali naik kelas, kata Raka, pihak Diskop sudah melakukan berbagai hal.
Ada tiga hal dasar dari UMKM yang terus menerus ditingkatkan seperti kualitas SDM, akses permodalan dan pemasaran. ”Dari segi SDM langkah yang dilakukan adalah melakukan pelatihan mulai dari pelatihan teknologi informasi sampai bagaimana berpromosi dengan menggunakan teknologi,” ujarnya.
Sementara untuk akses permodalan, Diskop terus melakukan sosialisasi terkait skema permodalan dan juga melakukan pendampingan, baik lewat tenaga pendamping maupun konsultan yang ada di pusat layanan usaha terpadu provinsi Bali.
Dari segi pemasaran jika dilihat dari data, Bali memiliki sebanyak 326 ribu UMKM. 30 persen diantaranya sudah mampu ekspor.
Pihak Diskop terus membuka peluang bagi produk UMKM Bali agar bisa diserap pasar ekspor. Raka berharap pertemuan antara buyer dari Polandia dengan UMKM Bali ini akan membuka peluang besar bagi UMKM di Bali untuk ekspor ke Polandia.
President Dolina Charlotty, Miroslaw Wawrowski, mengaku tertarik terhadap produk UMKM Bali karena sebelumnya memiliki karyawan orang Bali yang jujur dan pekerja keras. Selain itu produk spa Bali sudah sangat terkenal kualitasnya.
Ia optimistis bisa memasarkan produk- produk kosmetik dan UMKM Bali ke Polandia, meski persaingan sangat ketat. “Produk yang terpilih dan memenuhi syarat nantinya akan dipromosikan pada event promosi budaya Juni-Agustus 2020,” ujarnya.
Dikatakan saat ini promosi dimulai dengan skala kecil dulu, untuk melihat respon pasar Polandia. Setelah produk dipromosikan dalam ajang promosi budaya baru akan diketahui kelanjutan dari ekspor produk UMKM tersebut. (Wira Sanjiwani/balipost)