MANGUPURA, BALIPOST.com – Kesebelasan NTT sukses menekuk lawannya NTB dengan skor 3-1 (2-1), dalam lanjutan Prakualifikasi PON Wilayah III (Bali, NTB, NTT), di Lapangan Samudra Kuta, Sabtu (7/12). Padahal sebelumnya, NTB mampu menundukan tuan rumah Bali dengan skor 2-1, pada laga perdana Kamis (5/12).

Tim NTT sempat dikejutkan gol cepat NTB, ketika pertandingan yang di pimpin wasit Syaiful Arif (Sidoarjo) baru bergulir delapan menit. Gocekan bomber NTB Yanuar Baehaki yang mengarah ke gawang, gagal diselamatkan kiper NTT Yohanes Seran Klau.

Baca juga:  Pemkab Klungkung Raih BKN Award 2021 atas Implementasi Penilaian Kinerja ASN

Tertinggal 0-1 NTT berupaya bangkit. Alhasil, pemain NTT Kiken Mentinus Nikodemus mampu menyamakan kedudukan di menit ke-23. Sepakan Kiken memperdaya kiper NTB M. Yasril Al Farabi.

Bahkan, pada menit ke-41 NTT giliran memimpin 2-1. Gol kemenangan NTT ini lahir dari titik putih, karena salah seorang pemain NTB handball di petak keramat.

Lagi-lagi, Kiken yang menjadi algojo berhasil mengoyak gawang M. Yasril Al Farabi. Hingga turun minum NTT unggul 2-1.

Baca juga:  Cegah Gelombang Ketiga COVID-19, Jangan Buka Pariwisata Bali Terlalu Lebar

Pada paruh kedua, NTT memperbesar kemenangan melalui sundulan Daud Esthen Banoet di menit ke-50. Berawal dari bola lambung ke mulut gawang, kiper Farabi berniat menangkapnya.

Akan tetapi, tangkapannya tak lengket, hingga bola lepas. Akibatnya, bola liar itu di tanduk Daud Esthen, dan kembali membobol gawang kiper Farabi. Sampai wasit Syaiful meniup peluit panjang, skor akhir NTT unggul 3-1.

Pelatih NTT Ricky Nelson mengakui, asuhannya sempat tertinggal dulu, karena maklum baru tampil perdana. “Namun kami yakin anak-anak mampu membalasnya,” ungkap Ricky.

Baca juga:  Dua Hari ke Depan, Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Berpotensi Terjadi

Selanjutnya, Ricky menjelaskan, lawan yang terberat justru meladeni tuan rumah Bali, pada Senin (9/12).

Pada bagian lain, pelatih NTB Jan Saragih mengemukakan, persiapan timnya hanya sebulan, dan apapun hasilnya pihaknya tak mempersoalkan. Yang terpenting, skuad Pra-PON NTB punya pengalaman meladeni provinsi tetangga. “Saya amati bakat dan talenta anak-anak NTB cukup potensial. Untuk itu, mereka perlu dikembangkan guna berlabuh pada klub-klub elite,” ungkap dia. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *