GIANYAR, BALIPOST.com – Warga digegerkan dengan temuan mayat pada jurang tepat di bawah jembatan sedalam 20 meter, yang menjadi perbatasan antara Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar dengan Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh pada Senin (9/12) sore. Korban diketahui merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), bernama Muslih.
Jasad korban asal Jakarta Timur itu lantas dibawa ke RSUD Sanjiwani Gianyar. Salah satu keluarga korban Asmad menuturkan, Muslih memang sudah lama mengidap gangguan jiwa. Dikatakan korban sempat diajak ke RSJ Bangli untuk diperiksa. “Rencananya juga mau dibawa ke Jawa untuk berobat, tapi dia tidak mau,” terangnya.
Lantaran tidak mau berobat, sehari-hari korban yang ber-KTP Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur itu memilih bekerja di Gianyar, sebagai buruh bangunan. Bahkan korban bekerja sejak sebulan lalu. “Dia bekerja sejak sebulan lalu membangun madrasah di Semabaung,” ujarnya.
Namun beberapa hari terakhir diduga gangguan jiwa yang dialami korban kumat. Diketahui korban sering berbicara sendiri.
Korban tidak bekerja dan menghilang sejak Minggu (8/12). Pihak keluarga dikagetkan mendengar ada jasad korban tergeletak pada dasar jurang, di bawah jembatan.
Setelah dievakuasi, jasad korban dibawa ke ruang jenazah RS Sanjiwani Gianyar. “Dari rumah sakit, jenazah dibawa ke Masjid Nurul Yaqin di Semabaung untuk disholatkan. Kemudian diberangkatkan ke rumahnya di Jawa,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Blahbatuh, AKP Yoga Widyatmoko dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakan menurut informasi korban memang mengalami gangguan jiwa. “Korban ini mengalami ganguan jiwa, jadi diduga gangguan jiwanya kumat hingga jatuh ke jurang,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)