AMLAPURA, BALIPOST.com – Koperasi di Kabupaten Karangasem terbilang cukup banyak, namun tidak semuanya berkembang dengan baik. Menurut data di Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Menengah Karangasem, sebanyak 320 koperasi tidak aktif, sedangkan yang aktif hanya 101.
“Koperasi yang tidak aktif bukan baru, tapi sudah sejak lama,” jelas Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Menengah Karangasem I Nengah Toya belum lama ini.
Ia menyebut beberapa faktor yang menyebabkan koperasi tersebut tidak aktif. Di antaranya SDM kurang mendukung, sehingga karyawan tidak mampu menjalankan tuntutan yang diinginkan oleh pemilik. Selanjutnya kepercayaan nasabah dalam membayar angsuran pinjaman.
Melihat kondisi itu, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk membina koperasi yang masih aktif. Dinas Koperasi memberikan penyuluhan dan pembinaan bekerja sama dengan Dekofinda guna meningkatkan kualitas SDM.
“Kami mengundang lembaga sertifikasi profesi koperasi jasa keuangan nasional untuk memberikan uji kompetensi bagi tenaga kasir, juru buku, juru tagih, juru survei dan customer service berbasis aplikasi. Kami harap penyuluhan itu mampu meningkatkan kompetensi karyawan koperasi,” ujarnya.
Terkait koperasi yang tak bisa berkembang dengan baik akibat terkendala permodalan, Toya menegaskan, permodalan sejatinya tidak menjadi masalah kalau koperasi berjalan sebagaimana mestinya. Permodalan koperasi bisa lewat dana bergulir dari pemerintah. (Eka Parananda/balipost)