DENPASAR, BALIPOST.com – Meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga penata anestesi sekaligus melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih kepengurusan periode 2019-2023, DPD Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI) Bali mengadakan musda dan seminar ilmiah. Kegiatan berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (14/12) hingga Minggu (15/12).
Pelantikan kepengurusan DPD IPAI Bali dilaksanakan Minggu yang dirangkaikan dengan acara seminar ilmiah dengan tema ‘’Optimalisasi dan Harmonisasi Hubungan dengan Mitra Kerja Dalam Upaya Peningkatan Mutu Layanan di Fasilitas Kesehatan’’.
Ketua Umum DPP IPAI Dra. Dorce Tandung, M.Si. mengatakan IPAI adalah organisasi profesi kesehatan yang berfungsi sebagai pembina tenaga penata anestesi yang terhimpun dalam organisasi ini. “Salah satu kegiatan IPAI adalah melakukan pembinaan dalam rangka pengembangan profesi berkelanjutan di mana seorang penata anestesi sesuai aturan perundangan dan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga, secara berkala harus dikembangkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan iptek yang begitu cepat. Sehingga ke depan dalam melakukan fungsinya sebagai mitra pendamping dokter spesialis anestesi bisa melakukannya secara profesional dan bertanggung jawab,’’ jelas Dorce.
Ia melanjutkan, saat ini total tenaga penata anestesi di Indonesia yang telah tercatat sebanyak 6.350 orang. Jumlah ini diakuinya belum memenuhi rasio ideal penata anestesi yang dibutuhkan untuk setiap rumah sakit atau kamar operasi karena idealnya satu dokter spesialis anestesi setidaknya harus didampingi dua penata anestesi. (Adv/balipost)