BANGLI, BALIPOST.com – Delapan warga di Desa Songan, Kintamani dilaporkan menjadi korban gigitan anjing liar Sabtu (14/12). Kedelapan korban gigitan anjing tersebut telah mendapat penanganan di Puskesmas Kintamani V.
Kepala Puskesmas Kintamani V drg. Wayan Subawa dihubungi Minggu (15/12) membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan delapan warga yang menjadi korban gigitan anjing itu berasal dari wilayah Banjar Hulundanu dan sekitarnya.
Mereka telah ditangani dengan diberikan vaksin anti rabies (VAR). Subawa mengaku bahwa pihaknya telah menghubungi dokter hewan dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) pasca adanya kasus gigitan anjing tersebut.
Di sisi lain dia mengatakan, untuk menangani korban kasus gigitan anjing, persediaan VAR di Puskesmas Kintamani V saat ini tinggal tersisa enam dosis. “Kami akan mengambil tambahan vaksin lagi ke Dinas Kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah Kabid Kesehatan Hewan Dinas PKP Kabupaten Bangli drh. Sri Rahayu mengatakan pascalaporan adanya kasus gigitan anjing di Songan, pihaknya telah turun untuk mengambil sampel otak anjing yang menggigit warga. Sri Rahayu menyebutkan, dari laporan sementara yang diterimanya di grup WhatsApp, jumlah warga yang menjadi korban gigitan sebanyak 5 orang.
Semua korban gigitan anjing telah mendapat penanganan di Puskesmas yang ada di wilayah setempat. Disinggung mengenai program vaksinasi rabies, Sri Rahayu mengatakan saat ini semua desa di Kabupaten Bangli sudah terlayani vaksinasi. Termasuk Desa Songan.
Hanya saja dia tidak memungkiri, di lapangan masih ada saja beberapa ekor hewan penular rabies yang terlewati dan belum sempat tervaksin. “Di Songan kan wilayahnya banyak hutan jadi agak kesulitan petugas kita nangkap,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)