GIANYAR, BALIPOST.com – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Gianyar makan korban. Sebuah senderan di Desa Manukaya Let, Kecamatan Tampaksiring mengakibatkan sejumlah warga tertimpa bangunan pada Minggu (15/12).
Satu diantaranya Dewa Gede Putra (47) meninggal dunia. Sedangkan tujuh lainya mengalami luka-luka.
Pantauan di lokasi bangunan roboh, terlihat senderan batako yang ada di sisi timur jebol. Jebolnya senderan yang tingginya tidak sampai 2 meter itu, diduga memicu robohnya bangunan semi permanen dengan atap spandek tersebut.
“Senderan yang jebol ini mungkin menimpa kepala, karena waktu itu wajahnya sudah penyok penuh darah, dan langsung kami bawa ke rumah sakit,” kata kakak korban meninggal, Dewa Putu Arsana.
Namun naas, usai mendapat penanganan di rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong. Akhirnya pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal pada Minggu siang sekitar 13.30 Wita.
Tidak hanya itu ada tujuh korban yang juga tertimpa bangunan tersebut mengalami luka-luka. Dua diantaranya menderita luka berat, yakni Dewa Putu Karsi dan Dewa Gede Hendra. “Dua alami luka berat sudah mendapat perawatan dokter, dan sudah dipulangkan,” katanya.
Ditambahkan usai mendapat penanganan di Rumah Sakit Ari Canti Desa Mas, Kecamatan Ubud, jenasah korban baru bisa dipulangkan pada Minggu malam. Senin, pihak keluarga langsung melakukan persiapan upacara penguburan untuk korban. “Karena di banjar juga sedang persiapan nyineb di Pura Sakenan, proses penguburan baru bisa kami lakukan pada Senin malam sekitar pukul 22.00 Wita,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)