GIANYAR, BALIPOST.com – Seorang meninggal saat senderan di Desa Manukaya Let, Kecamatan Tampaksiring jebol pada Minggu (15/12) siang. Dewa Gede Putra (47) meninggal dunia, setelah sempat mendapat penanganan di RS.
Menurut kakak sulungnya, Dewa Putu Arsana, korban merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Saat kejadian Minggu (15/12) siang korban bersama belasan kerabat lainya sedang mempersiapkan perlengkapan upacara tiga bulanan. “Waktu itu ada sekitar 12 orang di sana termasuk saya, sedang duduk lesehan membuat sate untuk persiapan upacara,” katanya.
Dikatakan proses mempersiapkan upacara itu sudah dilakukan sejak pagi. Memasuki siang hari, dirinya sudah meminta agar proses pengerjaan disudahi.
Rencananya pekerjaan dilanjutkan pada Senin (16/12) karena puncak upacara tiga bulanan Selasa (17/12). “Usai meminta agar bahan dikumpulkan, mendadak kepala saya sakit. Saya balik ke kamar untuk minum obat. Sekitar pukul 12.30, saya dipangil katanya bangunan roboh, Dewa Gede Putra tertimpa material dan tidak sadarkan diri,” katanya.
Dikatakan korban Dewa Gede Putra meninggalkan tiga orang anak dan seorang istri, Desak Ketut Sujati. Dewa Putu Arsana pun mengungkapkan pihak keluarga kehilangan sosok korban. “Sebelumnya memang saya ada memimpikan meteran air di rumah korban yang putus, sementara rumah lainya masih hidup,” ujarnya.
Kepala BPBD Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya mengaku sudah menerima laporan terkait korban meninggal akibat bencana di Kecamatan Tampaksiring. Melihat kondisi ini, pihaknya pun menghimbau lebih waspada memasuki musih hujan ini.
Sebab, potensi bencana tidak bisa dihindari. Pihaknya pun siap membantu masyarakat untuk langkah antisipasi bencana. “Mari sama-sama kita tingkatkan kewaspadaan,” ujarnya.
Digjaya mengatakan, pihaknya juga telah melakukan peningkatan kapasitas anggotanya dalam menangai bencana. Setiap kejadian terkait kebencanaan, BPBD Gianyar sudah siap terjun 24 jam. (Manik Astajaya/balipost)