DENPASAR, BALIPOST.com – Bali telah meloloskan 194 atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor) ke PON 2020 di Papua. KONI Bali kini tinggal berharap dari cabor futsal yang akan mengadakan Pra-PON di GOR ITB A Jatinangor, Jabar, 20-22 Desember nanti.
Binpres KONI Bali Nyoman Yamadhiputra menegaskan, ke-194 atlet yang lolos PON belum tentu diberangkatkan ke Papua. “Kami sudah membeberkan kriteria atlet yang layak berlaga di PON kepada seluruh pengprov cabor pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Bali,” katanya di Denpasar, Selasa (17/12).
Sebagai persiapan menuju PON, KONI Bali akan menggelar TC desentralisasi mulai Januari 2020. Selanjutnya para atlet menjalani TC sentralisasi menjelang keberangkatan ke Bumi Cendrawasih.
Kondisi atlet dipantau selama menjalani TC, apakah mengalami peningkatan atau justru menurun. Prestasi atlet juga dimonitor dalam melakoni uji coba dan saat berlaga pada ajang nasional. Dari sana akan diketahui, siapa pesaingnya dan apakah berpeluang mendulang medali di PON. ”Catatan ini menjadi tolok ukur,” tegasnya.
Menurut Yama, untuk cabor terukur seperti atletik, atlet yang diterjunkan ke Papua minimal catatan prestasinya bisa bersaing dengan peraih perak pada PON 2016 di Jabar. “Saya kira parameter untuk pemberangkatan atlet sudah dipahami oleh seluruh pengprov cabor,” tandasnya.
Sementara itu, cabor yang tidak lolos ke PON antara lain baseball, softball, senam dan sepak bola. Tim sepak bola Bali gagal setelah kalah bersaing melawan NTT yang merebut tiket PON dan NTB yang bercokol di peringkat kedua di Pra-PON Regional Bali-Nusa Tenggara. (Daniel Fajry/balipost)