Suasana pelatihan yang digelar Alfamart untuk pelaku UMKM bekerjasama dengan pemerintah Bali dan Karangasem. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (selaku pengelola Alfamart) melakukan pelatihan bagi Industri Kecil Menengah bekerja sama dengan PLUT-KUMKM Provinsi Bali dan Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Karangasem. Kegiatan yang dilaksanakan, Rabu (18/12), di Ruang Rapat Diskop setempat itu, bertujuan mengajak UMKM untuk memasarkan produknya di toko Alfamart dengan harapan bisa terus menumbuhkan keberadaan usaha tersebut.

Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Karangasem I Wayan Kertia mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan Alfamart ini sangat baik karena pihak minimarket itu dapat memfasilitasi produk UMKM untuk bisa dipasarkan dengan menyediakan tempat khusus. “Tentunya semuanya ada proses dan dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku. Semua harus mengubah mindsetnya supaya bisa berkembang dan maju,” ucapnya.

Baca juga:  Alfamart Salurkan Ratusan Perlengkapan Sekolah di Bali

Dia berharap produk lokal di wilayah tersebut lebih banyak diserap nantinya dan para pelaku usahanya diberikan kemudahan untuk memasukkan produknya.

Sementara itu Branch Merchandising Alfamart Bali Ni Made Ayu Riantini pada pelatihan tersebut menyampaikan mengenai seperti apa prosedur supaya produk IKM bisa masuk dan dipasarkan di toko-toko Alfamart. Mulai dari kemasan sampai legalitasnya tapi tentunya tidak serumit suplier besar. “Kami ingin berbagai produk makanan khas Kabupaten Karangasem semakin dikenal oleh masyarakat dengan cara dipasarkan di toko Alfamart. Semoga kerja sama ini dapat berlanjut secara berkesinambungan,” katanya.

Baca juga:  PPKM, Belanja dari Rumah Jadi Solusi

Ayu menuturkan, sebelumnya memang sudah ada produk lokal yang sudah dipasarkan di toko Alfamart, namun untuk dari Bangli belum ada. “Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengajak para IKM di kabupaten ini untuk memasarkan produknya ke toko kami namun harus mengikuti prosedur yang ada. Terkait kendala-kendala teknis yang mungkin bisa didiskusikan dengan kami serta dinas terkait,” ucapnya.

Usai kegiatan, ada beberapa contoh produk IKM yang akan diseleksi terlebih dahulu dan kemudian diusulkan ke kantor pusat untuk dipasarkan. Akan tetapi semuanya tidak instan butuh proses dalam pengajuannya. “Produk yang dibawa tersebut di antaranya telor asin dan kopi salak,” ujar Ayu. (Adv/balipost)

Baca juga:  Prof. Titib Diputus Bebas di MA
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *