DENPASAR, BALIPOST.com – Gerakan Suksma Bali memberikan penganugrahan Suksma Bali Awards kepada para tokoh masyarakat Bali yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa kepada Bali. Ajang penghargaan ini dikemas dalam acara Bali Night 2019 – Social dan Charity Dinner, yang digelar di ballroom Harris Hotel & Residences Sunset Road – Kuta, Rabu (18/12).
Suksma Bali Award diserahkan kepada 12 tokoh yang dianggap berjasa kepada Bali. Mereka berasal dari berbagai bidang seperti adat, budaya, pemerintahan hingga lingkungan.
Mereka yang menerima diantaranya Mayor Jenderal TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya, S.I.P., Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, I Nyoman Suwirta, Prof. Dr. L.K. Suryani, dan Mr. Joger. Selain itu ada pula Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., Prof. Dr. Oohashi Tsutomu, Ir. A.A. Gde Oka Dalem, Drs. I Gede Ardika, Dr. Ir. Ni Luh Kartini, dan Prof. Dr. I Wayan Windia, SU.
Acara dibuka Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster, Ketua Paiketan Krama Bali A.A P Ngurah Suryawan Wiryanatha, dan Ketua Panitia, Ngurah Dharma Suyasa dengan membunyikan alat musik gamelan. Wagub mengharapkan di masa mendatang kesadaran masyarakat dan rasa syukur pada semua karunia yang telah diberikan oleh tuhan melalui tanah dan alam Bali, akan semakin meningkat.
“Karena di tanah Bali ini kita lahir dan tanah Bali ini yang selalu menghidupi kita. Budaya Bali kini lahir dengan dijiwai agama hindu dan tradisi adat istiadat turun temurun. Dan tidak dipungkiri, budaya adalah daya tarik wisata Bali,” katanya.
Lebih jauh, pria yang akrab disapa Cok Ace ini mengatakan atas nama pemerintah provinsi mengucapkan selamat atas suksesnya acara yang diprakarsai Paiketan Krama Bali tersebut. “Gerakan Suksma Bali ini merupakan gerakan moral yang dirintis para tokoh dan penglingsir kita. Di tahun kedua pelaksanaan gerakan Suksma Bali, melibatkan hampir seluruh masyarakat, pemerintah provinsi dan kabupaten,” ucap Cok Ace.
Ketua Panitia acara Ngurah Dharma Suyasa menjelaskan gerakan Suksma Bali terinspirasi dari filosofi Tri Hita Karana (THK) yang jadi nilai luhur masyarakat Bali. “Suksma Bali sudah menjadi bagian dari World Clean Up Day. 59 ribu orang lebih pegiat lingkungan dan relawan yang turun di 73 titik di Bali. Bersih-bersih sampah plastik, dilanjutkan symposium penyelamatan air Bali, hingga penandatangan komitmen pelestarian lingkungan,” jelasnya. (kmb/balipost)