GIANYAR, BALIPOST.com – Insiden mewarnai pembelian tiket pertandiangan di kafe Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Kamis (19/12). Diduga akibat saling dorong saat pembelian tiket, pintu kaca dan sejumlah fasilitas kafe rusak. Sembilan supporter mengalami luka akibat kondisi ini, dan langsung dilarikan ke RSUD Sanjiwani.
Informasi dihimpun, awalnya lewat akun resmi Bali United di media sosial, diumumkan penjualan tiket offline atau konvensional di Bali United Cafe pada Kamis 19 Desember mulai pukul 12.00 Wita hingga habis. Syaratnya belanja minimal Rp 20.000 per-struk diperbolehkan membeli 2 tiket.
Hal itu dikhususkan untuk pembelian tiket di tribun timur, utara, selatan dan sayap utara. Tiket itu tidak dijual di loket maupun Bali United Store.
Ribuan suporter yang mengetahui info tersebut, langsung menyerbu stadion Dipta, terutama di sudut cafe. Kamis siang antrean berjubel.
Karena berdesak-desakan, pintu kaca di depan cafe hancur dan melukai beberapa suporter. Selain itu, meja cafe rusak karena konsentrasi massa yang begitu banyak. “Didorong mereka dari belakang, sementara yang di depan tidak bisa mundur, waktu itu saya pas ada di kasir,” ucap Ida Ayu Ari, waitress café Bali United.
Diakui, supporter yang membeli tiket itu memang menggila. Bahkan ada dari mereka yang sampai naik ke kasir.
Selain itu juga ada yang memaksa masuk ke ruang kitchen café tersebut. “Supporter sampai masuk ke kitchen, ada yang naik ke kasir, sampai plafon kayak gitu, untung tv nya tidak lepas,” ujarnya.
Waitress lainnya, Bagus, mengaku menyaksikan langsung aksi saling dorong, bahkan meja yang dinaiki supporter sampai roboh. “Akhirnya meja roboh tidak kuat, mereka rebutan beli tiket. Antusias penonton memang hebat sekali karena pertandingan terakhir, jadi mereka pengen membeli tiket sampai akhirnya begini,” katanya.
Selain merusak fasilitas kafe, sejumlah supporter juga diketahui menlakukan penjarahan. Sejumlah minuman di kafe tersebut diambil oleh supporter. “Minuman ada, beberapa dijarah minuman saja, karena mereka haus,” tandasnya.
Manajer Oprational Bali United, Budi Lesmana membenarkan karena kejadian tersebut sejumlah fasilitas di kafe Bali United mengalami kerusakan. “Kita juga cek lagi yang rusak supaya segera bisa diperbaiki, kerugian kita perkirakan bisa sampai puluhan juta,” katanya.
Budi Lesmana mengaku prihatin dengan kejadian ini, terlebih data yang ia terima, ada sembilan supporter yang mengalami luka akibat kejadian ini. Ia pun mengeaskan dari pihak manajemen siap menanggung biaya pengobatan supporter yang terluka tersebut. “Korban luka kurang lebih ada sembilan orang, ada yang sudah dibawa ke RSUD Sanjiwani. Kami siap menanggung mereka yang terluka,” katanya.
Sementara Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo turut mengatensi insiden tersebut. Dikatakan pihaknya pun langsung menerjunkan personil ke lokasi tersebut. “Kita koordinasi ke panitia, untuk mengirim surat permintaan pengamanan ke kita, karena sudah ramai. Pintu kaca kafe sampai pecah,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)