MANGUPURA, BALIPOST.com – Sebanyak 100 anak dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem mendapat bantuan sarapan sehat. Mereka menerimanya dari Herbalife Nutritrion Foundation (HNF) Indonesia selama setahun.

Program penyediaan makanan sehat ini diluncurkan di Kuta belum lama ini. HNF merupakan sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi meningkatkan kualitas hidup anak-anak. “Kita mengumumkan secara resmi kerjasama dengan Bali Caring Community dalam menyediakan sarapan sehat bagi anak-anak yang membutuhkan di daerah Karangasem,” jelas Andam Dewi, Senior Director dan General Manager HNF.

Baca juga:  Gelombang Tinggi dan Angin Kencang, Penyeberangan Padangbai-Lembar Ditutup Sementara

Andam menjelaskan, program ini ditujukan untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidup ratusan anak-anak membutuhkan di Karangasem. “Akhirnya kita memilih 100 anak- anak SD di Besakih, kerjasama dengan Bali Carring Community, dimana HNF menyalurkan dukungan dana senilai USD 55.860 atau senilai Rp 782 juta,” ungkapnya.

Pihaknya menegaskan akan terus mendukung komitmen ini, karena kami percaya nutrisi yang sehat akan berdampak positif pada kehidupan manusia. “Selain itu, kami akan terus mendukung masyarakat di seluruh dunia yang membutuhkan apa yang menjadi keahlian kami,” tandas Andam Dewi.

Baca juga:  Sikapi Korban Miras, Polisi Sita Hampir 1 Ton Arak

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 5 Besakih, Ketut Bagia, mengaku bahagia karena anak didiknya mendapat asupan nutrisi lewat sarapan sehat dari Herbalife. “Anak-anak kami berasal dari desa yang ada di kaki Gunung Agung, jaraknya ke sekolah ada 3 sampai 4 km, berjalan kaki. Dengan bantuan ini tentu akan membantu kesehatan dan kualitas murid di masa mendatang,” terang Bagia yang ikut memdampingi anak didiknya menerima bantuan dari Herbalife itu.

Baca juga:  Ruangan Rusak Pascagempa, Puluhan Pasien RS Karangasem Dirawat di Selasar

Diceritakan, anak-anak SD 5 ini selalu membawa bekal dari rumahnya. “Makanan seperti nasi dan sayur, karena rumah mereka sangat jauh, sehingga kalau balik dari sekolah tentu sudah sore, makanya anak- anak bawa bekal nasi,” ungkapnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *