Pemotongan tumpeng sebagai puncak acara samawartana dan wanti warsa yayasan Pasraman Bhuwana Dharma Shanti yang dilakukan oleh Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra. (BP/dar)

 

DENPASAR, BALIPOST.com – Meningkatkan jati diri umat Hindu untuk melestarikan ajaran Hindu di era Globalisasi dan milineal menjadi tema dalam acara Samawartana (pelepasan) Pendidikan Kepemangkuan dan wanti warsa (ulang tahun) Yayasan Pasraman Bhuwana Dharma Shanti, yang beralamat di Jalan Raya Sesetan, Gang Gumuk Sari C No 3, Banjar Lantang Bejuh, Sesetan, Denpasar, Minggu (22/12). Samawartana sebanyak 69 orang pemangku ditandai dengan penyerahan sertifikat.

Puluhan pemangku ini telah hampir satu tahun mengikuti pendidikan di pasraman, dinyatakan lulus dan telah mengikuti pawintenan. Selama diklat, peserta mendapatkan pengetahuan tentang teori dan praktek, tentang Panca Yadnya, Siwa Sidanta dan Wariga.

Baca juga:  SE Nomor 17 Tahun 2021, Kebijakan Gubernur Koster Entaskan Kemiskinan "Nyegara-Gunung"

Selain itu, mereka juga diberikan kursus bahasa Sansekerta, yoga secara gratis. Kegiatan pendidikan dan diklat tentang ajaran Hindu Bali telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama dan Menkum dan Ham, dengan akta notaris tanggal 23 Desember 2017.

Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, sebagai Pendiri dan Pembina Yayasan mengatakan, yayasan di pasraman miliknya ini berbeda dengan pasraman lainnya. Pasraman Bhuwana Dharma Shanti mengedepankan konsep Hindu Bali. Umat Hindu diberikan pendidikan dan pemahaman terutama dalam melaksanakan upacara maupun upakara tidak hanya berbicara besarnya upacara. (Adv/balipost)

Baca juga:  Petani di Badung Gunakan Mesin Panen Padi Modern Combine Harvester
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *