AMLAPURA, BALIPOST.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karangasem mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas maskot yang dipergunakan untuk hajatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Dalam kegiatan yang dilaksanakan, Selasa (24/12), disepakati wayang kresna dijadikan maskot Pilkada 2020.
Ketua KPU Karangasem I Gede Kresna Adi Widana menyatakan, kegiatan ini untuk menyamakan persepsi terkait penentuan maskot Pilkada 2020. ”Kami minta masukan dari peserta yang kembali dibahas di internal KPU. Hasil diskusi, wayang kresna disepakati jadi maskot Pilkada 2020,” katanya.
Menurut Divisi Sosialisasi dan Pengembangan SDM Putu Deasy Natalia, pihak KPU memberikan sejumlah pilihan untuk dijadikan maskot, di antaranya naga basuki, bunga teratai, wayang kresna dan tamiang. Semuanya menyetujui wayang kresna sebagai maskot pilkada.
”Hanya perlu ada tambahan menyangkut budaya Karangasem seperti gambar lontar dan endek Pegringsingan. Karena maskot yang dipakai bukan sekadar maskot. Harus memiliki makna dan mengandung filosofi. Maskot harus mengandung spirit untuk menuju Karangasem yang lebih baik,” jelasnya.
Salah seorang tokoh masyarakat, Ajik Rahman, setuju wayang kresna sebagai maskot Pilkada 2020. Sebab, pilkada merupakan hajatan rakyat, sehingga lambang manusia sangat cocok. ”Tinggal mengkombinasikan dengan yang lain, termasuk budaya lokal Karangasem,” sebutnya.
Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan juga sepakat pemakaian wayang kresna sebagai maskot dan ditambahkan atribut senjata. ”Kami harapkan pilkada berjalan aman dan lancar serta pemimpin yang dihasilkan mampu membuat Karangasem lebih maju dan masyarakat sejahtera,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)