SINGARAJA, BALIPOST.com – Musibah kebakaran juga terjadi di wilayah Kabupaten Buleleng, Rabu (25/12). Api menghanguskan gedung SDN 3 Patas di Banjar Dinas Yeh Panes, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak.
Ruang guru dan tiga Ruang Kelas Belajar (RKB), perangkat komputer, dokumen penting, bahan ajar siswa ikut terbakar dan hanya menyisakan puing-puing. Pihak sekolah diperkirakan menelan kerugian materiil Rp 450 juta.
Informasi yang dikumpulkan di lapangan, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.30 Wita. Api pertama kali ditemukan oleh saksi Made Suluh Jaya (51) dan Ketut Widana (48). Kedua warga Desa Patas melihat kepulan asap hitam di atas atap salah satu ruang gedung sekolah. Curiga dengan kepulan asap itu, keduanya kemudian mendekat.
Saksi menemukan api sudah membakar bagian atap gedung sekolah di sebelah timur. Api begitu cepat membesar dan merembet ke bangunan lain. Suluh Jaya berusaha memadamkan api dengan air keran di sekolah setempat. Sementara Widana menobrak pintu salah satu ruang untuk memadamkan aliran listrik PLN. Upaya keduanya gagal karena api semakin besar.
Api akhirnya bisa dipadmakan setelah ada bantuan satu unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Seririt, dua unit mobil Damkar PLTU Celukan Bawang dan satu unit mobil Damkar PT Pelindo III Celukan Bawang.
Kasubag Humas Iptu Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subaawa membenarkan telah terjadi kebakaran yang melanda SDN 3 Patas. Unit Reskrim Polsek Gerokgak telah mengumpulkan keterangan saksi yang diduga mengetahui kejadian. Lokasi kejadian diamankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut dan menunggu penyelidikan oleh tim Labroratorium Forensik (Labfor) Cabang Denpasar.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika mengatakan telah menerjunkan tim untuk mengumpulkan data terkait kerusakan sekolah. “Tim kami masih bekerja. Perbaikan sedikit sulit karena APBD Buleleng sudah final. Kami tunggu kebijakan pimpinan untuk mencarikan anggaran agar sekolah itu bisa diperbaiki,” ujarnya.
Terkait aktivitas Proses Belajar Mengajar (PBM), Astika menyebut sekarang ini siswa masih libur, sehingga PBM tidak terganggu. Setelah libur sekolah nanti, Disdikpora menginstruksikan PBM di SDN 3 Patas dilakukan double shift (sekolah pagi dan siang-red). Kebijakan ini dipastikan berjalan sampai pemerintah membangun kembali RKB yang terbakar. (Mudiarta/balipost)