Gerhana matahari hanya bisa terlihat sebagian di Bali. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Gerhana Matahari Cincin (GMC) dari Bali ternyata hanya terlihat sebagian. Dari pengamatan, puncak gerhana matahari sebagian di Bali terjadi selama 3 jam 22 menit.

Itu dimulai dari fase pertama sampai puncak gerhana. Hal itu dikatakan Kepala stasiun geofisika Sangglah, Ikhsan, saat ditemui usai melakukan pemantauan di kantor BMKG Tuban, Kamis (26/12).

Menurut Ikhsan, dari pemantauan tersebut, puncak Gerhana Matahari Sebagian terhadi tepat pada pukul 14.03 wita. Tidak seperti di daerah lain, untuk di Bali memang hanya terlihat gerhana sebagian saja. “Di Bali tidak terlihat gerhana Matahari Cincin, namun hanya sebagian saja,” katanya.

Baca juga:  Masuk Jenis Narkotika Mematikan, BNN Antisipasi Beredarnya NPS Ini

Sementara, Dwi Hartanto selaku Kepala Sub Bidang Pengumpulan dan penyebaran BMKG mengatakan, pada tahun 2019 ini terjadi lima kali gerhana. Yaitu Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 5-6 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Total (GBT) 21 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Gerhana Matahari Total (GMT) 2 Juli 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 17 Juli 2019 yang dapat diamati dari Indonesia, dan Gerhana Matahari Cincin (GMC) 26 Desember 2019 yang dapat diamati dari Indonesia.

Baca juga:  Dua Minggu Berturut, Indonesia Nihil Zona Merah

Wilayah yang terlewati jalur cincin pada GMC 26 Desember 2019 adalah Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Srilangka, Samudra India, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Samudera Pasifik. GMC 26 Desember 2019 ini dapat diamati di sedikit Afrika bagian Timur, seluruh wilayah Asia, Samudra India, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik berupa Gerhana Matahari Sebagian. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *