BANGLI, BALIPOST.com – Destinasi wisata air terjun terus bermunculan di Bangli. Yang terbaru, ada air terjun Goa Raja di Desa Jehem, Tembuku. Selain bisa menikmati keindahan air terjun, pengunjung yang datang ke air Terjun Goa Raja juga bisa menjumpai benda cagar budaya berupa Candi Tebing yang diperkirakan warga sudah ada sejak abad ke-11.
Ketua Pokdarwis Goa Raja Waterfall I Wayan Subagia mengatakan, potensi wisata yang dimiliki air terjun Goa Raja sangat luar biasa. Karena selain memiliki air terjun yang sangat indah, bentang alam kawasan Goa Raja juga sangat luar biasa.
Untuk mecapai air terjun tersebut, pengunjung terlebih dahulu harus melewati aliran sungai sepanjang 200 meter, dengan bebatuan yang sangat indah. Menariknya lagi, untuk melalui aliran sungai ini, pengunjung tidak perlu takut kebasahan.
Sebab antara batu satu dengan lainnya, sudah dihubungkan dengan jembatan yang terbuat dari bambu dan kayu. Meski terbilang cukup baru, keberadaan air terjun Goa Raja sudah mulai banyak dikunjungi sejumlah wisatawan domestik dan asing.
Pada Jumat (27/12), Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bersama Ketua DPRD Bangli Wayan Diar dan Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kabupaten Bangli I Wayan Adnyana turut mengunjungi air terjun ini. Sedana Arta mengatakan, Bangli memiliki potensi alam yang sangat luar biasa untuk dikembangkan mejadi obyek wisata. Salah satunya adalah potnesi air terjun.
Diakuinya saat ini Tukad Cepung masih menjadi ikon air terjun di Kecamatan Tembuku. Namun menurutnya jika dikelola dengan benar, potensi dari Air terjun Goa Raja atau Goa Raja Waterfall tidak kalah dengan air terjun lainnya yang sudah lebih dulu terkenal. “Untuk saat ini, Kecamatan Tembuku iconya itu kan Tukad Cepung. Itu pemasukannya setiap bulan bisa 200 juta lebih. Belum lagi dari kuliner yang sudah tertata apik sepanjang jalur Tukad Cepung. Namun saya yakin jika dikelola dengan benar, ke depan Goa Raja Waterfall tidak kalah dengan obyek lainnya,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)