SEMARAPURA, BALIPOST.com – Angel Billabong hingga Broken Beach, Desa Bunga Mekar dipadati wisatawan yang merayakan tahun baru pada Rabu (1/1). Sepanjang garis tebing curam ini, sejak pagi sudah dipenuhi ribuan wisatawan.
Akses jalan menuju objek wisata ini kini sudah cukup lancar. Bentang perbukitan menuju objek mulai dibukakan akses jalan yang cukup lebar. Sehingga mobil cukup leluasa menuju akses objek wisata ini.
Di tempat ini juga cukup banyak spot selfie yang sudah disiapkan langsung oleh pengelola. Namun, sepanjang tebing yang menghadap laut lepas ini, belum diisi dengan pagar pembatas. Sehingga, nampak sangat membahayakan bagi wisatawan. “Di sana banyak yang selfie, malah dekat sekali dengan laut lepas. Akan lebih aman kalau disana dipasangi pagar pembatas, agar diketahui batas aman untuk berwisata,” kata salah satu pengunjung I Made Mandra.
Memasuki Januari, permukaan laut di objek wisata ini nampak surut. Sehingga hamparan tebing itu terlihat lebih menarik, sambil menelusuri jalan setapak yang tersusun dari beton. Wisatawan lainnya, Liana, juga cukup menikmati keunikan tempat ini.
Apalagi, setelah menyusuri jalan setapak hingga ke Pasih Uug atau Broken Beach, tempat ini cukup menarik perhatian wisatawan. Sebab, posisi tebingnya yang membentuk lubang besar, menimbulkan banyak pertanyaan wisatawan. Sehingga tempat ini semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Nengah Sukasta, mengatakan sebagian besar objek wisata di Nusa Penida, memang dikelola secara mandiri, baik oleh desa adat maupun oleh pribadi. Sehingga, kewenangan pemerintah daerah untuk masuk dalam pengelolaan, belum ada.
Meski demikian, mengingat objek wisata terus bermunculan dan aspek keamanan harus disikapi serius, maka pihaknya menegaskan mulai tahun ini akan melakukan pendekatan dengan pengelola objek wisata, termasuk pengelola objek wisata Angel Billabong dan Broken Beach.
“Walaupun objek itu dikelola oleh pribadi dan desa adat, tetapi ketika ada peristiwa yang membahayakan wisatawan, kami pemerintah daerah, tentu akan ikut dimintai pertanggungjawaban. Sehingga, kami sudah sadari itu untuk selanjutnya melakukan pendekatan dengan pengelola,” katanya.
Pihaknya belum berani memastikan, seperti apa arah selanjutnya, setelah dilakukan pendekatan. Apakah akan segera dibentuk badan pengelola atau ada konsep lain. Pihaknya berharap terjalin kerjasama yang efektif. Sehingga objek wisata terkelola dengan profesional dan aman bagi setiap pengunjung. (Bagiarta/balipost)