Ilustrasi. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tim Opsnal Polres Badung memburu orang-orang yang terlibat kasus pembunuhan buruh, Moh. Noval Zuhri (23), di dekat bedeng proyek vila di wilayah Banjar Kayu Tulang, Canggu, Kuta Utara, Badung. Hingga Kamis (2/1), polisi mengamankan dua orang yang diduga pelaku berinisial AF alias Fauzi dan YW alias Yeko.

Kasatreskrim Polres Badung AKP Laorens M. Heselo menyatakan, Fauzi dan Yeko sama-sama dari Jember, Jawa Timur. “Modusnya memukul, menendang dan menginjak,” ujarnya.

Hasil penyelidikan dan penyidikan, menurut AKP Laorens, pada Selasa (31/12) pukul 19.30 Wita, korban bersama Asrul, Adi Setiawan, Muhammad Miftahudin dan Hamsyah Rahariansyah, berangkat dari kos-kosan di Jalan Gunung Lebah III Gang III, Monang-Maning, Denpasar Barat, menuju bedeng di proyek vila di wilayah Banjar Kayu Tulang. Tujuannya, merayakan malam tahun baru 2020.

Baca juga:  Jelang Pangerupukan, Ini Dilakukan Polresta

Setibanya di bedeng tersebut, mereka bertemu dengan Restu dan Eko. ”Selanjutnya minum minuman beralkholol jenis arak. Miras dibawa dari Monang-Maning sebanyak dua botol. Arak itu lalu dicampur dengan anggur merah,” jelasnya.

Pada pertengahan pesta miras berlangsung, datang Yeko, Fauzi dan Habibi. Selanjutnya mereka bergabung minum-minum. Situasi mulai memanas saat Yeko mendengar korban bisa pencak silat dan terjadi perang mulut. Yeko sempat melontarkan kata-kata “saudara tetap saudara, tapi saudara bisa jadi musuh”.

Baca juga:  Diperpanjang, Penutupan Bandara Ngurah Rai

Saat pertengkaran terjadi, Asrul memegang Yeko, sedangkan korban dipegang Adi Setiawan. Setelah itu, dalam keadaan mabuk, korban mengamuk di jalan. Fauzi dan Yeko mendatangi korban. Awalnya korban memukul Yeko. Yeko kemudian memukul korban dua kali. Fauzi juga memukul korban lima kali.

Korban lari dan sembunyi di semak-semak. Petugas keamanan desa setempat sempat melakukan pengecekan. Setelah petugas keamanan pergi, Fauzi mencari korban di tempat persembunyiannya. Fauzi memukul korban bertubi-tubi di bagian wajah. Dia juga menginjak wajah korban 10 kali.

Baca juga:  KPK Sebut Puluhan Terpidana Korupsi Dicabut Hak Politiknya

Setelah korban tidak bergerak dan bersimbah darah, Fauzi balik ke bedeng dan memberi tahu Yeko bahwa dirinya habis menganiaya korban.  “Beberapa buruh yang ada di sana termasuk Yeko mengangkat korban dari selokan, lalu dibawa ke Puskemas Canggu. Karena lukanya terlalu parah, korban dirujuk ke RS Tabanan. Sempat dirawat hampir 3 jam, korban meninggal dunia pukul 07.00 Wita. Kasus ini masih kami dalami,” papar AKP Laorens. (Kertanegara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *