Ilustrasi. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Kesal karena aliran air kerap mati, bahkan sampai tiga hari, sejumlah warga desa Luwus, kecamatan Baturiti, Tabanan mendatangi kantor unit PDAM kecamatan Baturiti, Kamis (2/1). Mereka mempertanyakan kerap matinya aliran air bersih, apalagi kondisi ini sudah berlangsung selama satu bulan.

Aksi warga mendatangi kantor unit PDAM Baturiti pun dibenarkan Perbekel Desa Luwus Nyoman Gede Giriantara. Bahkan ia pun mengaku mendengar aksi warga ini dari Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas. “Iya benar, ada sekitar 15 warga dari dua banjar yakni banjar Belah dan banjar Luwus yang datang mempertanyakan perihal layanan air di kantor unit PDAM Baturiti,,” terangnya.

Baca juga:  Tabanan Tambah Tujuh Kasus Transmisi Lokal COVID-19, GTPP Ungkap Detailnya

Warga lanjut, kata Giriantara, menanyakan pelayanan PDAM, dimana air sering mati ke Desa Luwus. “Matinya bahkan pernah sampai tiga hari, kondisi ini sudah terjadi sebulan lebih,” ungkapnya.

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga juga membeli air, dan adapula yang terpaksa mandi ke sungai. “Bahkan ada yang tidak mandi seperti saya kemarin tidak mandi karena airnya mati,” sebutnya.

Warga pun akhirnya mendapatkan penjelasan dari pihak PDAM. Kondisi ini terjadi lantaran penyumbatan di pipa oleh sampah berupa gelas. Penyumbatan ini terjadi di depan Pura Panti masuk Banjar Luwus. Dan sudah diatasi langsung oleh petugas PDAM. Sehingga air sudah mulai mengalir tetapi belum menyeluruh.

Baca juga:  Masuki Musim Kemarau, Warga Suter Mulai Beli Air Bersih

“Sampah gelas ini sudah berbulan-bulan dicari, tetapi baru ketemu. Ini yang dikatakan menjadi penyebab gangguan pelayanan,” beber Giriantara.

Pihaknya pun meminta ke depan layanan ditingkatkan. Terlebih pelanggan di Desa Luwus terdiri dari enam banjar tidak pernah nunggak membayar tagihan. “Mewakili warga saya meminta agar pelayanan ditingkatkan karena hak warga PDAM wajib memberikan pelayanan yang prima,” ucapnya.

Dia pun menambahkan sumber air yang mengalir ke Desa Luwus, sesuai penjelasan petugas ada dari Danau Beratan, sungai, dan beberapa sumber air. “Karena ini dari beberapa sumber, faktor yang mengganggu layanan kemungkinan karena sebelumnya musim kemarau dan permasalahan teknis, seperti pengerjaan short cut. Yang jelas rata-rata masyarakat sudah menerima penjelasan PDAM,” terangnya.

Baca juga:  Kemarau, Warga Belok Keluarkan Biaya Ekstra untuk Beli Air

Sementara itu Kepala Unit PDAM Kecamatan Baturiti, Ida Bagus Marjaya mengatakan kendala layanan air di desa Luwus Baturiti sudah ditangani. Dikatakan Marjaya layanan di desa tersebut terganggu lantaran pipa 3 di Banjar Abianluang Kecamatan Baturiti terkena longsor Selasa (31/12) akibat hujan lebat yang menyebabkan pipa pecah dan putus.

Kebetulan juga dikatakannya pada Rabu (1/1), libur tahun baru dan pihaknya sudah menyampaikan bahwa ada gangguan pipa longsor. “Sekarang di Kecamatan Baturiti hujan jadi pipa rentan kena longsor,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *