Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menciptakan generasi muda jauh dari narkoba khususnya kalangan kampus, BNNP Bali menggandeng Aliansi relawan perguruan tinggi antipenyalahgunaan narkoba (Artipena) Bali. Kolaborasi ini bertujuan untuk mewujudkan kampus bersih narkoba.

Menindaklanjuti kerja sama tersebut, Jumat (3/1), dilakukan pertemuan antara Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Drs. I Putu Gede Suastawa, S.H., dengan Komisariat Artipena Bali, rektor perguruan tinggi di Bali dan Ketua Umum Yayasan Badan Kerja Sama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (Bersama) Irjen Pol (purn) Putera Astaman.

Baca juga:  Pascapencabulan Anak Asuh di Yayasan, Dinsos Bali akan Lakukan Ini

Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa, Senin (6/1) mengatakan, saat pertemuan tersebut pihaknya memberikan apresiasi atas komitmen Artipena Bali terhadap upaya yang telah dilakukan dalam mendukung program P4GN. Brigjen Suastawa berharap segala upaya tersebut dapat membendung tingkat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Bali.

Pasalnya Provinsi Bali merupakan pusat pariwisata dan tentu sindikat-sindikat tersebut mengincar kaum muda. Hasil rehabilitasi tahun 2018 dan 2019, pengguna narkotika dari kalangan mahasiswa atau pelajar sebanyak 69 orang menjalani rehabilitasi di BNNP Bali.
“Orang terkena narkoba 10 persen otaknya tidak dapat pulih. Narkotika ini ibaratnya pohon yang diserang adalah akarnya. Artinya peredaran narkotika ini akan mengoyak generasi muda yang menjadi penerus bangsa,” tegasnya.

Baca juga:  Sindikat Narkoba Asal Jatim Ditangkap

Mantan Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara ini berharap Artipena Bali dapat menjadi wadah yang efektif dalam membantu BNN dalam memerangi narkoba, baik dalam penyebaran informasi, riset/penelitian, dan kemitraan strategis lain.

Perwakilan Artipena Bali Dr. Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda, dalam pertemuan tersebut menyampaikan tentang pentingnya konsolidasi dalam gerakan kolaborasi untuk melakukan penanganan terhadap permasalahan narkotika di era digitalisasi. Saat ini terdapat 3 pendekatan literasi yang dapat dilakukan yaitu, literasi teknologi, digital, dan literasi humanis. Ia ingin adanya kolaborasi untuk memerangi narkoba secara masif dan agresif untuk menciptakan kampus-kampus bersinar di Bali. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Gunung Agung Kembali Awas, Pengungsi Masih Sedikit ke Tabanan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *