TABANAN, BALIPOST.com – Target pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tabanan tahun 2019 tidak tercapai. Realisasinya sebesar Rp 388 miliar atau hanya 87 persen dari yang ditargetkan.
Hal tersebut tentu sangat disayangkan mengingat tahun-tahun sebelumnya target PAD selalu terlampaui. Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja, Selasa (7/1) menjelaskan penyumbang dominan PAD bersumber dari retribusi daya tarik wisata (DTW).
Sayangnya, target tidak tercapai. Penyumbang PAD kedua adalah PBB P2 dan BPHTB dan penyumbang ketiga berupa PHR.
Dikatakannya, ada berbagai faktor yang menyebabkan pendapatan tak mencapai target. Faktor dimaksud seperti menurunnya jumlah kunjungan wisatawan.
Jumlah kunjungan wisatawan tahun 2019 kurang memuaskan lantaran terdampak bencana Gunung Agung, isu sampah, kesehatan dan kriminalitas. “’Tapi ingat, tingkat orang belanja menurun, pajak juga menurun. Ini faktor yang hampir dirasakan semua daerah,” ujarnya. (Dewi Puspawati/balipost)