Wijaya Asmara. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar terus memperkuat program literasi di sekolah baik di SD maupun di SMP. Program literasi yang dimaksud tidak hanya untuk membaca buku dan media massa juga e-literasi atau digital.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Disdikpora Kota Denpasar, A.A. Made Wijaya Asmara S.Sos., M.AP., Selasa (7/1) usai menjalin kerjasama literasi dengan Tabloid Wiyata Mandala. Ditegaskan program literasi di sekolah bukan saja untuk siswa namun juga untuk guru.

Baca juga:  Strategi Meningkatkan Budaya Literasi di Sekolah

Hal ini diperlukan agar cara mengajar guru tidak monoton, melainkan terus bernuansa kreativitas. Di antaranya dengan memanfaatkan media massa seperti Wiyata Mandala dan Bali Post, media elektronik dan digital.

Bahkan guru bisa mengajak siswa belajar ke lapangan seperti melihat pasar dan proses transaksi, sehingga tak monoton di kelas. Dikatakannya, guru juga tak boleh gaptek memanfaatkan TI dalam pembelajaran.

Selain itu juga memperbanyak siswa diajak membaca ke perpustakaan baik secara konvensional dan digital. Program literasi berupa pojok baca di sekolah terus dilanjutkan, termasuk mewajibkan siswa membawakan materi bacaan di kelas sebelum mata pelajaran. “Pak Wali dan Pak Kadis selalu menekankan, tak hanya siswa yang menjalani literasi, juga bagi para guru,” tegasnya. (Sueca/balipost)

Baca juga:  Di Tengah Pandemi, Animo Sekolahkan Anak ke Perguruan Tinggi Menurun
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *