DENPASAR, BALIPOST.com – Perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian sangat tinggi. Berbagai program dibuat oleh pemerintah untuk membantu pemberdayaan petani untuk menunjang kesejahteraannya. Seperti program subsidi pupuk, pemberian kredit usaha tani, hingga asuransi.

Namun persoalannya, minat petani makin menurun. Khususnya petani yang berasal dari kaum muda, minatnya sangat rendah.

Di Bali, luas lahan pertaniannya mencapai 60 persen dari luas pulau Bali, yakni 560 ribu hektar. “Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Bali, diperkirakan jumlah petani mencapai 400 ribuan KK,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuwardana, Selasa (7/1).

Baca juga:  Sambut Pertemuan IMF-WB, Pemkab Siapkan Festival Desa Wisata Nusantara   

Menurut Wisnuwardana, rendahnya jumlah generasi muda untuk bertani tidak dipungkiri. Itu disebabkan oleh kecilnya pendapatan di sektor pertanian basah atau sawah.

Petani muda lebih banyak beralih ke pertanian hortikultura, seperti tanaman buah, sayuran, bunga, obat dan taman. Dalam memotivasi untuk meningkatkan minat generasi muda untuk bertani, saat ini telah dilakukan inovasi bidang pertanian dengan menggunakan teknologi.

Mulai dari membajak dengan traktor, menanam padi, merontokan padi, bahkan sekarang ini sedang dilakukan uji coba menggunakan remote control untuk membajak. “Kemarin ada mahasiswa teknologi melakukan uji coba namun membutuhkan sejumlah perbaikan-perbaikan,” katanya. (Agung Dharmada/balipost)

Baca juga:  Anak Muda Bali Mulai Tinggalkan Pertanian, Solusinya "Urban Farming"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *