TABANAN, BALIPOST.com – Tabanan membuat gebrakan dengan sistem aplikasi pengangkutan sampah (Garbace Startup online). Model pengangkutan sampah mirip Gojek ini dibangun oleh Bapelitbang Tabanan dan sudah rampung.
Sebelum bisa diluncurkan, saat ini masih mempersiapkan pendukung lain seperti TPS dan petugas yang nantinya mau mengangkut sampah yang ada di permukiman warga. Sehingga pemandangan sampah bertumpuk bisa diminimalisir.
Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja mengatakan, tidak semua desa di Kabupaten Tabanan saat ini memiliki TPS dengan kapasitas besar. Untuk bisa berjalannya konsep GS online ini, dibutuhkan TPS besar minimal luas lahan dua are.
Untuk itu, rencananya penerapan konsep GS online akan diujicobakan di tiga desa telah memiliki TPS 3R, yakni desa Dauh peken Tabanan, Dajan Peken Tabanan, dan desa banjar Anyar Kediri.
“Konsepnya nanti di desa tersebut disediakan aplikasi, masyarakat harus daftar untuk bisa memanfaatkan layanan tersebut, dan tentunya sampah harus dipilah lebih awal di rumah tangga, karena TPS hanya mau menerima sampah yanh sudsh dipilah,” terangnya.
Ke depan untuk petugas ojol ini, rencananya akan melibatkan petugas kebersihan yang selama ini bertugas di dinas Lingkungan Hidup. (Puspawati/balipost)