DENPASAR, BALIPOST.com – Keberadaan Pertamini kini tumbuh ibarat jamur di musim hujan. Setiap titik muncul pertamini.
Kondisi ini mengundang keprihatinan banyak pihak. Dari segi keamanan belum memenuhi standar.
Karena itu, keberadaan pertamini harus ditertibkan agar tidak menimbulkan bencana di kemudian hari. Kondisi ini pun menjadi bahasan dalam rapat kerja antara Komisi I, Komisi III DPRD Denpasar dengan Bagian Hukum, Satpol PP, Disperindag, Hiswanamigas, serta Pertamina, Rabu (8/1).
Rapat kerja yang dipimpin Ketua Komisi III Eko Supriadi juga dihadiri anggota kedua komisi. Eko mengutarakan
Dalam pertemuan tersebut juga dipertanyakan proses para pemilik pertamini untuk mendapatkan pasokan BBM. “Dimana mereka mendapatkan pasokan BBM selama ini? Karena jumlahnya cukup banyak,” ujar anggota Komisi III Susruta Ngurah Putra.
Terkait pertanyaan ini, Ketua Hiswanamigas Dewa Ananta dan Sales Brand Manager Pertamina Warih Wibowo mengaku pola distribusi BBM kini sudah tidak lagi menggunakan sistem manual. Kini sudah ada sistemnya, yakni Online Deleveri Information (ODI).
Dengan cara ini, semua bisa dipantau secara online. Namun, Dewa Ananta menduga masih ada oknum yang mencari keuntungan dengan menurunkan minyak di tempat yang tidak seharusnya. (Asmara Putera/balipost)